Sebuah grup titik matahari 1405 memproduksi api matahari kelas rendah atau kelas-M. Semburan api itu berpotensi memicu badai. Titik tersebut itu juga dapat melepaskan semburan api besar atau kelas-X,
meskipun probabilitasnya rendah, menurut Pusat Prediksi Cuaca Angkasa Amerika Serikat. Titik matahari adalah area dengan aktivitas magnet yang intensitasnya tinggi, lebih dingin daripada permukaan matahari di sekelilingnya. Titik itu beraksi layaknya tutup botol soda dan ketika terguncang dengan tenaga cukup, maka tutup tersebut akan loncat dan radiasi api yang dilepaskan seringkali juga dengan awan yang berisi partikel yang prosesnya disebut dengan pengeluaran massa koronal. Cuaca luar angkasa semacam itu bisa menabrak medan magnetik Bumi yang terlindungi. Badai kelas-X yang menakutkan bisa membuat satelit lumpuh dan potensial memukul kisi-kisi pelindung bumi. Masing-masing titik matahari yang baru terbentuk dalam grup tersebut besarnya dua kali diameter Bumi menurut Spaceweather.com. Astronom yang berpengalaman bisa melihat secara jelas titik matahari tersebut menggunakan teleskop. Meskipun demikian, melihat matahari melalui teleskop tanpa lensa pengaman yang cukup dapat merusak kesehatan mata secara permanen. Matahari secara relatif telah diam selama dua tahun terakhir. Mereka sedang dalam posisi terendah dari aktivitas siklus 11 tahun terakhir. Puncak aktivitas berikutnya akan terjadi pada tahun 2012 atau 2013 mungkin juga lebih awal, yakni 2011. Kemampuan untuk memprediksi seberapa kuat puncak berikutnya atau kapan badai luar angkasa akan menyerang meninggalkan ketidakpastian. NASA berencana meluncurkan alat Observasi Dinamik Matahari untuk mempelajari matahari dalam detil yang lebih besar daripada sebelumnya. Observasi definisi tinggi yang berkelanjutan dari atmosfer koronal matahari akan membantu ilmuwan untuk mengubah pola jejak korona yang bisa mengindikasikan semburan api dalam waktu paling dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar