Google baru saja meluncurkan sebuah perangkat yang membantu para ilmuwan dan aktivis lingkungan hidup mengawasi setiap perubahan yang terjadi pada hutan di Bumi.
"Kami harap teknologi ini bisa membantu menghentikan kerusakan hutan dunia," kata juru bicara Google Rebecca Moore, seperti dikutip dari AFP. Teknologi ini memungkinkan ilmuwan menganalisa data mentah dari pencitraan satelit dan menggali informasi seperti lokasi-lokasi penebangan hutan, atau hutan-hutan yang mengalami proses regenerasi. Sistem ini dipusatkan Google dengan cara 'komputasi awan', yaitu teknologi pusat data yang terhubung dengan internet. Sistem seperti ini memungkinkan data dapat terkirim langsung hanya dalam selang waktu beberapa detik setelah hutan dibabat, dibakar atau diratakan. "Dengan mendeteksi aktivitas perusakan hutan lebih cepat dapat membantu mendukung penegakan hukum pelanggaran lingkungan di wilayah tersebut dan mencegah kerusakan hutan yang lebih parah lagi," kata Moore. Emisi yang disebabkan kerusakan hutan tropis sebanding dengan emisi yang dihasilkan oleh seluruh negara Uni Eropa. Jumlahnya bahkan bisa lebih besar dari emisi gas yang dikeluarkan mobil, truk, pesawat, kereta dan kapal api di seluruh dunia. Perangkat teknologi ini telah didemonstrasikan Google pada konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, Denmark yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 18 Desember 2009 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar