Senin, 14 Juni 2010

Stephen Hawking Jelaskan Mesin Waktu

Stephen Hawking fisikawan, ahli kosmologi dan pemimpi menjawab pertanyaan besar bagaimana perjalanan waktu bisa dilakukan, menemukan portal menuju masa lalu, atau menemukan sebuah jalan pintas ke masa depan.

Perjalanan waktu pernah dipertimbangkan sebagai pendapat yang bertentangan dengan ajaran resmi. Hawking yang seringkali menghindari pembicaraan tentang perjalanan antar waktu karena khawatir disebut eksentrik kini mengungkap pendapatnya. Faktanya, orang yang membangun Stonehenge, terobsesi dengan waktu.


Stephen Hawking
Hawking bermimpi jika memiliki mesin waktu maka bisa mengunjungi Marilyn Monroe pada masa jayanya atau pergi bersama Galileo melihat bintang melalui teleskopnya atau juga berjalan ke akhir alam semesta untuk menemukan bagaimana cerita kosmik berakhir. Untuk melihat bagaimana perjalanan waktu bisa terjadi, harus melihat studi fisikawan tentang empat dimensi. Tidak sesulit yang terdengar, setiap orang tahu bahwa setiap materi memiliki obyek fisik dalam tiga dimensi, yakni panjang, lebar dan tinggi.


Tetapi ternyata ada sebuah ukuran lain, yakni panjang waktu. Ada perbedaaan antara manusia yang mampu hidup dalam waktu 80 tahun, Stonehenge ribuan tahun dan sistem tata surya yang bertahan hingga miliaran tahun. Setiap materi memiliki panjang waktu sebagaimana ruang angkasa. Menjelajah waktu berarti melalui dimensi ke-empat tersebut. Manusia normal setiap hari mengendarai sebuah kendaraan. Berkendara dalam garis lurus berarti berjalan di dimensi pertama, belok ke kanan atau ke kiri berarti berada di dimensi kedua dan ketika jalan menanjak atau menurun maka hal tersebut merupakan dimensi ketiga.


Lalu bagaimana berjalan dalam ruang waktu? bagaimana menemukan sebuah jalur melalui dimensi keempat? Sains fiksi menyebut perjalanan waktu seringkali menampilkan sebuah mesin besar yang lapar akan energi. Mesin tersebut menciptakan sebuah jalur melalui dimensi ke-empat, sebuah terowongan waktu. Fisikawan telah lama berpikir tentang terowongan waktu juga, namun datang dalam sudut pandang yang berbeda. Semua ahli penasaran jika portal ke masa lalu atau masa depan cocok dengan hukum alam, bahkan telah dinamakan dengan wormhole.



Kebenarannya adalah wormhole tersebut ada di sekitar manusia, hanya sangat kecil untuk terlihat. Mereka bersembunyi di kanal ruang dan kanal waktu. Tidak ada yang datar atau solid. Jika diperhatikan maka semua materi pasti memiliki lubang atau kerutan di dalamnya. Hal tersebut merupakan prinsip dasar dan bahkan bisa diterapkan pada waktu. Ada kebenaran tentang dimensi keempat, dalam waktu ada sisi kosong, kerutan, lubang maupun celah. Dengan skala yang amat sangat kecil bahkan lebih kecil dari molekul dan atom, ada sebuah tempat yang disebut dengan buih kuantum, di dalam sanalah keberadaan wormhole.




Terowongan kecil atau jalan pintas untuk melewati kanal dan bentuk ruang dan waktu. Dengan tiba-tiba bisa menghilang masuk ke dalam dunia kuantum dan karena terhubung dengan lokasi dan waktu lainnya, maka akan muncul di sana. Secara kebetulan, saluran waktu dalam kehidupan real tersebut ukurannya seper-triliun centimeter. Sangat kecil untuk manusia bisa melewatinya, tetapi ada sebuah definisi tentang mesin waktu wormhole menjadi kenyataan. Beberapa ilmuwan bahkan berpikir sangat mungkin menangkap wormhole dan memperbesarnya triliunan kali untuk membuatnya cukup bagi manusia atau bahkan pesawat ruang angkasa masuk ke dalamnya.





Dengan memberikan teknologi canggih dan kekuatan yang cukup, maka sebuah lubang waktu besar bisa tercipta dalam bangunan kanal ruang dan waktu.

Click Here --> Time Machine

Hal tersebut sangat mungkin dilakukan dengan perangkat canggih luar biasa, dengan keluaran ujung yang belum diketahui. Secara teoritis sebuah terowongan waktu (wormhole) bisa membawa manusia ke tempat dan waktu lainnya, bahkan planet lainnya. [ito-Syamsudin Prasetyo-modf.]











Penjelasan Stephen Hawking ( Video Verison ) 1-5
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar