Minggu, 28 Februari 2010

Google Benahi Koneksi 3G pada Nexus One

Google dikabarkan sedang memperbaiki software pada sistem operasi ponsel besutannya, Nexus One. Pembenahan tersebut difokuskan pada dukungan jaringan 3G di Nexus One. Sebelumnya, sejak diluncurkan awal Januari 2010, banyak pengguna yang mengeluhkan buruknya Nexus One untuk mendukung jaringan 3G milik para operator.
"Ahli-ahli kami telah menemukan masalah spesifik mengenai masalah tersebut dan kami telah memperbaiki software pada NexusOne dan ini akan memperbaiki konektivitas 3G pada ponsel sebagian pengguna," ujar seorang karyawan Google bernama Ivan dalam sebuah forum Google Nexus One seperti dilansir Cnet. Ivan mengatakan, seluruh proses ujicoba terhadap perbaikan konektivitas 3G Nexus One telah dilaksanakan. "Google akan segera menyediakan update software untuk Nexus One dalam beberapa pekan mendatang," kata Ivan "Koneksi 3G Nexus One kini mampu berjalan maksimal, kecuali jika anda berada di luar wilayah 3G," kata Ivan. Di Amerika Serikat, NexusOne telah dipasarkan sekira USD529 dan langsung dijual kepada konsumen tanpa dibundling eksklusif dengan operator. Tapi sejumlah pengguna yang menggunakan layanan T-mobile mengaku kesulitan melakukan koneksi dengan menggunakan jaringan 3G.

Jumat, 26 Februari 2010

Titik Pada Matahari Picu Badai Api

Sebuah grup titik matahari 1405 memproduksi api matahari kelas rendah atau kelas-M. Semburan api itu berpotensi memicu badai. Titik tersebut itu juga dapat melepaskan semburan api besar atau kelas-X,
meskipun probabilitasnya rendah, menurut Pusat Prediksi Cuaca Angkasa Amerika Serikat. Titik matahari adalah area dengan aktivitas magnet yang intensitasnya tinggi, lebih dingin daripada permukaan matahari di sekelilingnya. Titik itu beraksi layaknya tutup botol soda dan ketika terguncang dengan tenaga cukup, maka tutup tersebut akan loncat dan radiasi api yang dilepaskan seringkali juga dengan awan yang berisi partikel yang prosesnya disebut dengan pengeluaran massa koronal. Cuaca luar angkasa semacam itu bisa menabrak medan magnetik Bumi yang terlindungi. Badai kelas-X yang menakutkan bisa membuat satelit lumpuh dan potensial memukul kisi-kisi pelindung bumi. Masing-masing titik matahari yang baru terbentuk dalam grup tersebut besarnya dua kali diameter Bumi menurut Spaceweather.com. Astronom yang berpengalaman bisa melihat secara jelas titik matahari tersebut menggunakan teleskop. Meskipun demikian, melihat matahari melalui teleskop tanpa lensa pengaman yang cukup dapat merusak kesehatan mata secara permanen. Matahari secara relatif telah diam selama dua tahun terakhir. Mereka sedang dalam posisi terendah dari aktivitas siklus 11 tahun terakhir. Puncak aktivitas berikutnya akan terjadi pada tahun 2012 atau 2013 mungkin juga lebih awal, yakni 2011. Kemampuan untuk memprediksi seberapa kuat puncak berikutnya atau kapan badai luar angkasa akan menyerang meninggalkan ketidakpastian. NASA berencana meluncurkan alat Observasi Dinamik Matahari untuk mempelajari matahari dalam detil yang lebih besar daripada sebelumnya. Observasi definisi tinggi yang berkelanjutan dari atmosfer koronal matahari akan membantu ilmuwan untuk mengubah pola jejak korona yang bisa mengindikasikan semburan api dalam waktu paling dekat.

Kamis, 25 Februari 2010

Google Ujicoba Broadband Ultra Tinggi

Google mengumumkan rencananya untuk membangun jaringan broadband kecepatan ultra tinggi. Jaringan itu 100 kali lebih cepat dari yang kebanyakan digunakan pada saat ini. "Kami berencana untuk membangun dan menguji jaringan broadband kecepatan ultra tinggi di sejumlah kecil lokasi di seluruh Amerika Serikat," kata manajer produk Google Minnie Ingersoll dan James Kelly dalam posting blog. "Kami akan menyalurkan kecepatan internet 100 kali lebih cepat daripada apa yang kebanyakan orang Amerika miliki hari ini, dengan satu gigabit per detik koneksi serat optik ke rumah," kata mereka. Google menyatakan berencana akan memberikan layanan dengan harga yang kompetitif setidaknya pada 50 ribu sampai 500 ribu orang. "Melalui ujicoba, kami berharap memiliki kontribusi yang bermakna pada tujuan bersama untuk memberikan internet lebih cepat dan lebih baik bagi semua orang," kata Ingersoll dan kata Kelly. Mereka mengatakan Google akan mengoperasikan akses terbuka sehingga memberikan banyak pilihan penyedia layanan. Amerika Serikat berada di peringkat 20 dalam penetrasi broadband menurut survei terhadap 58 negara yang dirilis tahun lalu oleh perusahaan berbasis di Boston, Strategy Analytics. Kecepatan rata-rata broadband AS kurang dari 5 megabit per detik (Mbps), jauh lebih lambat dibandingkan dengan Jepang (63 Mbps) dan Korea Selatan (49 mbps). Masuknya Google ke layanan broadband itu hal baru, dari bisnis tradisionalnya di bidang pencarian internet dan bisnis periklanan.

Rabu, 24 Februari 2010

Alien Jadi Diskusi Seru

Lebih dari 50 tahun, ilmuwan mengumpulkan sinyal radio dari planet lain mencari kehidupan ekstraterrestrial. Tapi fisikawan mengatakan alien sudah ada di antara manusia. Paul Davies fisikawan pemenang penghargaan dari Universitas Arizona yang dikenal dengan tulisannya, mengatakan bahwa kehidupan bisa saja berkembang di bumi tidak hanya sekali melainkan beberapa kali kehidupan. Davies mengatakan bahwa varian bentuk kehidupan layaknya mikroba yang sangat kecil bisa saja berada di dalam hidung manusia. “Bagaimana manusia tahu bahwa semua kehidupan diturunkan dari satu asal kehidupan?,” ujar Davies dalam sebuah konferensi Royal Society di London. “Jika demikian maka manusia baru saja menghapus bentuk kehidupan dunia mikroba”. Ide bahwa organisme mikro alien bisa saja bersembunyi di bumi telah menjadi bahan diskusi yang seru, menurut Jill Tarter Direktur proyek SETI Amerika Serikat yang telah banyak mendengarkan sinyal peradaban berbasis bintang yang jauh di sana. Dia menyatakan bahwa beberapa ilmuwan terlibat dalam proyek yang tertarik dalam memburu lebih lanjut bukti gagasan tersebut di mana Davies telah mempublikasikan banyak artikel sejak 2007 dalam Scientific American. Organisme tidak biasa yang ada di sekitar manusia termasuk bakteri kimia yang bersembunyi jauh di dalam lautan dan organisme lain yang berkembang dengan subur dalam berbagai musim, bukan berarti makhluk hidup tersebut berbeda daripada manusia.“Seberapa aneh ketika organisme tersebut menjadi kehidupan kedua, ketiga atau seterusnya yang bukan bagian pohon kehidupan lainnya,” ujar Davies.

Mohon maaf jika gambar di atas terlalu Extreme untuk anda
( btw kepala-nya Gede banget ya.. hehehe... pantesan Teknologi-nya lebih maju dari kita )

Selasa, 23 Februari 2010

Google Bantu Awasi Hutan Dunia

Google baru saja meluncurkan sebuah perangkat yang membantu para ilmuwan dan aktivis lingkungan hidup mengawasi setiap perubahan yang terjadi pada hutan di Bumi.
"Kami harap teknologi ini bisa membantu menghentikan kerusakan hutan dunia," kata juru bicara Google Rebecca Moore, seperti dikutip dari AFP. Teknologi ini memungkinkan ilmuwan menganalisa data mentah dari pencitraan satelit dan menggali informasi seperti lokasi-lokasi penebangan hutan, atau hutan-hutan yang mengalami proses regenerasi. Sistem ini dipusatkan Google dengan cara 'komputasi awan', yaitu teknologi pusat data yang terhubung dengan internet. Sistem seperti ini memungkinkan data dapat terkirim langsung hanya dalam selang waktu beberapa detik setelah hutan dibabat, dibakar atau diratakan. "Dengan mendeteksi aktivitas perusakan hutan lebih cepat dapat membantu mendukung penegakan hukum pelanggaran lingkungan di wilayah tersebut dan mencegah kerusakan hutan yang lebih parah lagi," kata Moore. Emisi yang disebabkan kerusakan hutan tropis sebanding dengan emisi yang dihasilkan oleh seluruh negara Uni Eropa. Jumlahnya bahkan bisa lebih besar dari emisi gas yang dikeluarkan mobil, truk, pesawat, kereta dan kapal api di seluruh dunia. Perangkat teknologi ini telah didemonstrasikan Google pada konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, Denmark yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 18 Desember 2009 lalu.

Senin, 22 Februari 2010

Enceladus Kemungkinan Ada Kehidupan

Bukti baru kandungan air di permukaan bulan Saturnus atau Enceladus telah ditemukan oleh ilmuwan NASA. Hasil itu juga memungkinkan adanya kehidupan.
Pesawat ruang angkasa NASA Cassini yang terbang melalui gelembung asap es yang tercipta dari gunung es, mendeteksi molekul air yang mengandung ion negatif. Ilmuwan Inggris melaporkan dalam jurnal Icarus mengatakan bahwa pancaran gas tersebut mengandung air, tetapi belum jelas apakah berupa cairan likuid. Jika ada air likuid dalam Enceladus, ilmuwan NASA percaya bahwa bulan terbesar ke-enam milik Saturnus itu memiliki kondisi yang memungkinkan untuk mengandung kehidupan. Gambar resolusi tinggi telah diambil oleh pesawat ruang angkasa Cassini menunjukkan bahwa permukaan es Enceladus yang menyebar mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Di Bumi penyebaran dasar lautan dikendalikan oleh batuan yang cair dan ilmuwan NASA memperkirakan bahwa cairan di atas kutub utara Enceladus mungkin mengandung air. Ilmuwan Cassini Andrew Coates mengatakan bukti yang diperoleh memberikan petunjuk tentang kehadiran makhluk lain. “Sementara bukan hal mengejutkan bahwa di sana mengandung air, menjadi bukti ekstra untuk air di permukaan bulan,” ujar Dr Coates dari Laboratorium Pesawat Ruang Angkasa Universitas College London. “Dan di sana ada air, karbon dan energi. Beberapa bahan kehidupan hadir di sana saat ini. Yang mengejutkan buat kami adalah ketika melihat massa ion tersebut, ada beberapa puncak spektrum dan ketika kami menganalisanya terlihat efek molekul air yang bergabung menjadi satu sama lainnya,” ujar Coates. Ion negatif serupa ditemukan juga di satelit Saturnus yang lain yakni Titan, satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki lapisan atmosfer tebal. Data yang diperoleh dari semburan es Enceladus dikumpulkan oleh isntrumen Cassini yang disebut dengan spektrometer plasma. Perangkat khusus tersebut berguna mengukur kepadatan, temperatur dan kecepatan ion dan elektron yang terkumpul melalui semburan gas tersebut. Cassini adalah gabungan proyek NASA, Agensi Ruang Angkasa Eropa dan Agensi Ruang Angkasa Italia. Proyek tersebut merupakan kesuksesan besar bagi ilmuwan Eropa dan Amerika Serikat sejak pesawat ruang angkasa tersebut mengorbit Saturnus dan mempelajari lapisan luar dan bulan planet itu pada tahun 2004.

Minggu, 21 Februari 2010

Microsoft Bakal Patch IE

Microsoft merasa bertanggung jawab atas aksi pembobolan ke beberapa akun Gmail aktivis kemanusiaan di China yang dituding dikarenakan adanya celah dalam browser Internet Explorer (IE) Microsoft. Rasa tanggung jawab tersebut kemudian diatasi Microsoft dengan rencana memodifikasi ulang (patch) program IE. Sejatinya, menurut pihak Microsoft, rencana mem-patch IE telah ada dalam beberapa bulan ke depan, namun aksi hacker dan ancaman pemblokiran IE di beberapa negara membuat Microsoft harus melakukannya dalam waktu secepat mungkin. Sebelumnya, dua negara, Prancis dan Jerman telah menyerukan untuk menghindari penggunaan IE sebagai browser karena dianggap tidak aman dan rentan dijadikan sebagai media pembobolan oleh hacker. Dilansir melalui BBC News. Microsoft menyatakan akan menanggapi dengan serius permasalahan keamanan di IE, bahkan mereka mengaku akan bekerja dengan keras melakukan patch IE secepatnya, meskipun yang menjadi perhatian hanya IE 6. Rujukan untuk tidak menggunakan browser IE di Jerman dan Prancis muncul setelah ramai pemberitaan terkait serangan akun email yang menimpa para aktivis HAM di China pekan lalu. Inggris mengakui dengan adanya contoh tersebut, IE sangat rentan dibobol. Namun Inggris boleh dibilang cukup santai menghadapi isu ini. Sebaliknya, Jerman dan Prancis langsung bereaksi keras menanggapi ini dengan mengeluarkan kebijakan baru mereka. Kepala bidang keamanan dan privasi Microsoft Inggris Cliff Evans menilai bahwa reaksi Jerman dan Prancis tersebut terlalu berlebihan. Sebagai solusinya, Evans menyarankan agar mereka yang masih menggunakan IE versi 6 agar mengupgradenya ke IE 8. Menurutnya IE versi terbaru lebih aman dan tahan terhadap serangan.

Jumat, 19 Februari 2010

Zaman Es Mini Bukan Karena Krakatau

Meteorit raksasa yang terbelah jadi dua di Australia disinyalir bertanggungjawab pada periode es singkat tahun 535 masehi. Hasil itu menyangkal Krakatau sebagai pemicu. Klaim tersebut dibuat oleh ahli geofisika kelautan Dallas Abbott pada pertemuan di Persatuan Geofisika Amerika.
 Dia menemukan bahwa bukti menunjukkan dua benda substansial memiliki dampak terhadap gunung berapi yang berada di Teluk Carpentaria di lepas pantai utara Australia. Pada pertengahan abad ke 6, Eropa dan Asia mengalami musim es yang paling panjang dan kejam selama 2.000 tahun terakhir. Sumber dari zaman itu menyebutkan, musim yang keras itu menyebar luas dan terjadi bencana kelaparan akibat cuaca tidak menentu. Gaelic Annals Irlandia merekam peristiwa tersebut sebagai kegagalan penyediaan bahan makanan dari masa 536 hingga 539 masehi. Analisis oleh Mike Baillie dari Universitas Queen di Belfast juga mengatakan hal yang serupa tentang periode es tersebut. Dia menemukan bahwa pohon ek Irlandia memperlihatkan pertumbuhan kecil abnormal pada tahun 536 dan 542 masehi. Fenomena tersebut tercatat di pohon-pohon di Swedia dan Finlandia. Penyebabnya menurut sumber sejarah adalah debu besar yang muntah dan turun ke bumi. Sejarawan Byzantoum Procopius menyatakan pada tahun 536 masehi selama tahun itu adalah ketakutan yang melanda. Matahari bersinar dengan redup.“Tampaknya sedang terjadi gerhana matahari dan kumpulan sinarnya tidak jelas,” ujar Procopius. Sampai saat ini ilmuwan terbagi menjadi dua bagian apakah awan debu disebabkan oleh letusan gunung berapi besar seperti Krakatau atau hantaman meteorit ke bumi. Teori letusan memiliki banyak dukungan akibat simpanan sulfat yang ditemukan di periode tersebut. Meskipun demikian penelitian Dr. Abbot memberikan teori alternatif. Dia menemukan pengukuran satelit pada level air laut yang tertuju ke teluk di Australia adalah 11 mil dan 7,4 mil. Menurut National Geographic dia menemukan situs lokasi gundukan gunung pasir berbentuk huruf V di sepanjang pantai yang dia percaya sebagai bukti tsunami hebat dipicu oleh peristiwa besar. Dr. Abbot menghitung bahwa obyek asli harus setidaknya berjarak 2.000 kaki. Dia juga menemukan bahwa inti sampel di area tersebut mengandung material yang pernah meleleh dan meledak di angkasa. Peneliti lainnya yang dipimpin oleh fisikawan Amerika Serikat Mark Boslough menolak teori Dr. Abbott dengan mengatakan, “Jika pemicu besar berupa meteorit mendekati permukaan bumi, fragmen seharusnya berlaku sebagai bagian masing-masing membuat dua bukti, bukan hanya satu.”

Kamis, 18 Februari 2010

Goojje Tak Gentar Hadapi Google

Goojje, mesin pencari yang sering disebut-sebut sebagai mesin pencari jiplakan Google menyatakan takkan mengubah desain situsnya, termasuk namanya.
 Pengelola Goojje tak gentar meski Google telah 'melabrak' dan akan menuntut Goojje. Menurut pendiri Goojje, Huang Jiongxuan pihaknya takkan mengubah sedikitpun desain mesin pencarinya. Interface Goojje dinilai mengadopsi penuh tampilan Google. "Situs ini merupakan pencapaian terbaik tim kami," kata Huang seperti dilansir AsiaOne. Huang mengaku, timnya telah menghabiskan dana sekira 30 ribu yuan untuk membangun situs pencarian tersebut. "Banyak pengacara yang menawarkan kami sebagai penasehat hukumnya dan kami memiliki banyak pendukung," kata Huang. Goojje dikisahkan Huang dibangun bersama tujuh orang lainnya meluncurkan Goojje pada 14 Januari 2010 sesaat Google mengumumkan rencana penarikan diri dari China. pemilihan kata 'jje' dianggap tepat mengingat kata tersebut merujuk pada saudara perempuan.

Rabu, 17 Februari 2010

Awan UFO Muncul di beberapa Negara

Gambar awan UFO mengagumkan menjadi sorotan media global. Gambar awan yang disebut dari Moskow itu memiliki kemiripan dengan penampakan di Indonesia, Rumania dan Florida.
 Pengamat cuaca Karsten Brandt yang meneliti foto itu mengatakan opininya bahwa foto tersebut bukan palsu, tetapi merupakan fenomena alam yang mampu dijelaskan. Ia menjelaskan di Indonesia terdapat banyak awan petir yang dapat terlihat dalam sinar matahari, hampir sebagian besar pusatnya berada di atas dan menutupi atmosfer. Foto Moskow terlihat seperti dua lapis awan berbaring satu dengan yang lainnya dalam posisi atas-bawah di mana bagian atas disinari cahaya. Dan di Rumania dikatakan bahwa udara yang ada kemungkinan jatuh dalam bentuk melingkar di sekitar lapis tengah layaknya pusaran yang berputar perlahan. Dan gambar di atas adalah gambar awan di Moskow. Mirip film “Indepedence Day” aja Hehehe.

Selasa, 16 Februari 2010

10 Resolusi yang Harus Diselesaikan Google di 2010

Setelah 2009 berlalu, 2010 pun disambut Google dengan penuh optimisme yang tinggi. Tidak hanya individu, raksasa internet ini pun diharapkan telah menyiapkan beberapa resolusi yang harus dipenuhi di tahun tersebut.
 Dalam 10 hal resolusi 2010 yang dituangkan PC World. perusahaan yang bermarkas di California itu diharapkan mampu menyelesaikan 10 'pekerjaan rumah' di 2010 ini. Dan berikut 10 resolusi tahun baru yang harus dituntaskan selama setahun.

1. Melakukan komunikasi yang lebih baik lewat kebijakan privasi bagi pengguna. Resolusi ini memang sudah cukup jelas, akan tetapi Google harus terus memberikan pemahaman yang lebih baik tentang informasi tersebut.

2. Lebih proaktif dalam mencapai kata sepakat untuk kerja sama dengan pemerintah. Di 2010 akan lebih kuat dalam menawarkan penggunaan jasa gratis, agar lebih bisa menghasilkan dari sisi pengiklan dari segmen mesin pencari, yang selama ini memang Google telah menancapkan dominasinya.

3. Tetap keluar dari bisnis situs jejaring sosial. Sebuah resolusi buruk akan dihadapi Google di 2010, pasalnya perusahaan tersebut menilai kalau bisnis jejaring sosial tidak bagus untuk mereka. Knol dan Orkut adalah salah satu bentuk kegagalan Google dalam memasuki bisnis situs pertemanan ini.

4. Google harus menentukan untuk tidak menjadi perusahaan pengembang hardware. Seperti diketahui, keinginan Google untuk mendistribusikan ponsel cerdasnya bernama Nexus One dianggap vendor ponsel lainnya sebagai cara Google untuk melakukan kompetisi dengan mereka. Para mitra tersebut ingin sebuah ketegasan, apakah Google akan menjadi perusahaan software dan hardware.

5. Termasuk juga perangkat untuk OS Chrome mereka.

6. Membuat aplikasi yang lebih baik. Tentu saja untuk bersaing di tengah ketatnya perusahaan peranti lunak.

7. Sukses membeli AdMob, sebagai bagian memperluas bisnis mereka di 2010.

8. Sukses dalam persaingan di industri operasi sistem. Android yang sudah mencicipi kesuksesan di industri ponsel, diharapkan mampu menjulang kembali di 2010 ini.

9. Membuat lebih baik lagi Google Voice untuk menfasilitasi mereka yang tengah menggandrungi telepon berbasis internet protocol.

10. Merampungkan Google Wave, karena banyak dari pengguna aplikasi tersebut sudah mulai jenuh menggunakan Google Wave dalam versi beta. Di 2010 ini, Google dipastikan akan menyelesaikan aplikasi Google Wave itu.

Senin, 15 Februari 2010

Misteri Wajah di Mars

Bangsa Yunani, juga Romawi, mengasosiasikan warna merah dengan perang, sehingga menamainya sebagai Ares atau Mars, yang artinya sang dewa perang. Misteri Mars sedikit terkuak dengan ditemukannya teknologi teleskup optik pada abad ke-19.
 Dimulai dari Giovanni Schiaparelli tahun 1877, saat ia mengobservari kanal-kanal di Mars. Kata canali (canal) yang seharusnya diterjemahkan menjadi “channels” dalam bahasa Inggris, secara keliru diterjemahkan menjadi “canals”, yang konotasinya merupakan saluran buatan. Karena disebut sebagai canals, orang lalu menganggap ada makhluk cerdas (ETI- Exstraterrestrial intelegence) di Mars yang telah membuatnya. Untuk membuktikan hal itu, seorang astronom Amerika Percival Lowell melanjutkan pengamatan planet merah dengan teleskop di Flagstaff, Arizona, sekitar tahun 1896. Berdasarkan penelitiannya, ia yakin Mars adalah planet kering dan mati. Disimpulkan Lowell, penghuninya mengalami kekeringan lalu membangun kanal-kanal untuk menyalurkan air dari kutub Mars. Kesimpulan Lowell itulah yang dijadikan bahan cerita novel karangan HG.Well berjudul The War of the World (1898) dan Edgar Rice Burroughs yang mengisahkan seorang pangeran dari Mars (A Princess of Mars, 1917), yang makin membuat publik penasaran sampai 50 tahun kemudian (1964) Amereka Serikat untuk pertama kalinya berhasil mengirim wahana antariksa Mariner 3 ke Mars. Sejak itulah upaya eksplorasi Mars berkembang sedemikian pesatnya. Pada 25 Juli 1976 wahana antariksa Viking 1 buatan NASA mengambil gambar pada suatu lokasi di Mars yang diberi nama ‘’Sosok Wajah Manusia di Mars’’ (face of Mars), seperti sebuah patung wajah manusia (humanoid) berukuran raksasa yang memandang langit. Enam hari kemudian pada 31 Juli, NASA mengumumkan kepada media massa tentang keberadaan sesuatu yang menyerupai kepala manusia. Dikatakan citra tersebut terbentuk akibat perpaduan sinar matahari yang datang dari arah tertentu menurut ketinggian dan besaran sudut terbitnya Matahari dari ekuator Mars dan profil permukaan benda yang terkena sinar Matahari tersebut. Proses itu menghasilkan bayangan benda yang memunculkan kesan menyerupai mulut, hidung, dan mata manusia. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa foto ‘’wajah di Mars’’ tersebut kemudian menyebar dalam berbagai bentuk spekulasi mengenai cara terbentuk dan maksudnya. Apalagi di dekatnya ada objek yang menyerupai sebuah piramida. Bagi sebagian penggila petualangan antariksa, mengartikan ‘’wajah di Mars’’ beserta piramidanya memiliki kemiripan dengan pembuatan gugus piramida di Mesir ribuan tahun silam, yang saat ini wilayah itu hanyalah sisa peninggalan sebuah peradaban yang telah hancur. Ide adanya makhluk cerdas (ETI) dari Mars berulang kembali melalui foto di atas dan tersebar luas dalam berbagai bentuk media, baik artikel di media massa, cerita fiksi ilmiah ataupun website. Seberapa pun gencarnya spekulasi masyarakat, pandangan sains tetap tidak beranjak dari ‘’wajah di Mars’’tersebut hanyalah rekaan imajinasi aras permukaan Mars. Dua dasawarsa kemudian, pada April 1998, Mars Global Surveyor melalui Mars Orbiter Camera (MOC) mengambil gambar ‘’wajah di Mars’’ untuk lebih menyelesaikan fenomena yang sebenarnya. Pengamatan serupa diulang pada tahun 2001. Sayangnya, foto yang dihasilkan Mars Global kurang tajam dan memerlukan konformasi lebih lanjut. Baru kemudian pada April 2004 hingga Juli 2006, wahana antariksa orbiter buatan Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA), Mars Express, berhasil memotret daerah Cydonia (Cydonia region), yakni tempat ‘’wajah di Mars’’ itu berada pada 40o,75í lintang utara dan 9o.46î bujur timur ñ menggunakan kamera beresolusi tinggi (High Resolution Camera- HRSC).

Pemotretan tersebut berhasil memperoleh gambar tajam yang belum pernah dihasilkan hingga sekarang ini. Meskipun diganggu debu dan kabut atmosfer Mars serta faktor ketinggian lokasi orbiter, baru pada 22 Juli diperoleh gambar yang paling tajam dengan resolusi 13,7 m/piksel dan direkonstruksi dalam bentuk tiga dimensi di berbagai sudut pandang atau sudut perspektif. Pencapaian teknologi dari HRSC Mars Express dalam bentuk foto, dikatakan oleh Dr Augustine Chicaro, sungguh spektakuler dan bukan hanya menyediakan gambar yang jernih dan tajam dari objek yang begitu terkenal di kalangan penggila mitologi antariksa, namun juga menggugah kalangan ahli geologi keplanetan (planetary geologist) untuk meneliti lebih jauh. Berbeda dengan kalangan penggila mitologi antariksa yang luntur minatnya setelah menyadari bahwa ‘’wajah di Mars’’ terbentuk secara alamiah, kalangan geolog justru bertambah minat. Pertanyaan yang harus dijawab adalah bagaimana profil ‘’wajah di Mars’’ bisa terbentuk? Daerah Cydonia berada di wilayah Arabia Terra yang merupakan wilayah peralihan dari dataran tinggi wilayah selatan dan dataran landai wilayah utara. Wilayah peralihan ini memiliki karakteristik membentang luas, berlembah-lembah yang diisi meteorit dan terkurung bukit-bukit kecil dalam berbagai ukuran dan bentuk. Di sekitar daerah Cydonia, permukaan tanahnya semakin menurun ke ‘’wajah di Mars’’ dan semakin banyak keberadaan bukit-bukit kecil atau berbagai benda yang tersusun dari batuan dan es yang berukuran lebih kecil. Diperkirakan aliran lava telah menutupi daerah itu yang mengakibatkan penumpukan material di bagian barat ‘’wajah di Mars’’ yang kemudian tererosi miring ke bawah. Lokasi ini juga mencerminkan pernah terjadi perpindahan material dari wilayah utara ke selatan yang diperlihatkan oleh pergerakan batuan yang mengikuti lereng yang bisa ditemui di kaki objek yang mirip piramida. Nah, sebuah mitologi telah dipatahkan. Misteri terungkap, tapi akan terus muncul pertanyaan baru lainnya.

Penulis : Amien Nugroho

Minggu, 14 Februari 2010

IE Masih Berjaya di Kalangan Korporat

Berbagai bahasan yang menyebutkan Internet Explorer (IE) kian tergusur oleh browser lain, mungkin tidak sepenuhnya benar. Setidaknya, salah satu survei independen menyebutkan bahwa sekira 80 persen perusahaan masih setia menggunakan browser Microsoft selama aktifitas kantor.
 Survei yang dilakukan Devil Mountain Software menyebutkan, 80 persen dari 22.000 komputer menggunakan OS (Operating System) Windows XP dan mengandalkan IE sebagai browser mereka. Jaringan Devil Mountain mengumpulkan realtime system metric dan data penggunaan aplikasi dari komputer berbasis Windows dan server di seluruh dunia. Informasi ini kemudian digunakan untuk melihat tren pangsa pasar yang mempengaruhi OS Windows. "Devil Mountain tak hanya memonitor IE saja, tetapi juga sejumlah besar perusahaan yang menggunakan banyak browser termasuk Firefox dan Chrome Google," kata CTO Devil Mountain Craig Barth, seperti dikutip dari Tech World, Devil Mountain fokus dalam mensurvei keandalan performa software, sebagian besar adalah sistem enterprise. Temuan Devil Mountain, menurut Barth memperlihatkan bahwa IE masih unggul digunakan kalangan perusahaan. "Pendapat yang menyebutkan IE akan segera tenggelam nampaknya tidak demikian adanya. Microsoft masih berjaya, setidaknya untuk landscape kalangan korporat," tandas Barth.

Jumat, 12 Februari 2010

Astronom bertaruh ada kehidupan di luar bumi

Para astronom mengatakan mereka berada di ambang menemukan planet seperti Bumi. Penemuan itu akan menjadi kunci untuk menentukan apakah kita sendirian di alam semesta.
 Seorang pejabat NASA dan ilmuwan terkemuka lainnya mengatakan bahwa dalam waktu empat atau lima tahun mereka mungkin akan menemukan planet seperti Bumi pertama, di mana kehidupan bisa berkembang atau mungkin sudah. Sebuah planet yang seukuran Bumi bahkan bisa ditemukan tahun ini jika petunjuk pendahuluan dari teleskop ruang angkasa baru berjalan dengan baik. Pada konferensi tahunan American Astronomical Society minggu ini, setiap penemuan yang melibatkan apa yang disebut exoplanets yang berada di luar tata surya kita, menunjukkan pada kesimpulan yang sama. Planet seperti Bumi di mana kehidupan bisa berkembang mungkin berlimpah, meskipun alam semesta dari ledakan bintang, menghancurkan lubang hitam dan tabrakan galaksi. "Pertanyaan mendasar apakah kita sendirian? Untuk pertama kalinya ada sebuah optimisme bahwa suatu saat dalam kehidupan kita, kita akan sampai ke bagian itu," kata Simon "Pete" Worden, astronom yang mengepalai Ames Research Centre NASA. "Jika aku seorang pria petaruh, aku berani bertaruh kita tidak sendirian, ada banyak kehidupan."Bahkan Gereja Katolik Roma telah mengadakan konferensi ilmiah tentang prospek kehidupan di luar Bumi, termasuk pertemuan November lalu. Worden mengatakan "Aku mengharapkan dalam empat atau lima tahun kita akan memiliki planet berukuran Bumi di zona yang bisa dihuni.

Kamis, 11 Februari 2010

Google Buzz, Adopsi Facebook dan Twitter

Google mencoba menggabungkan jumlah pengguna Gmail dengan fitur-fitur yang diadopsi dari jejaring sosial macam Facebook dan Twitter. Gabungan tersebut kemudian disebut dengan nama Google Buzz.
 Penyedia layanan internet terbesar di dunia ini mencoba menarik para pengguna jejaring sosial lewat Buzz. Dalam fitur ini, mereka dimungkinkan untuk berbagi pesan, link internet, hingga foto secara cepat ke teman satu jaringan mereka di bawah naungan Gmail. Dilansir melalui Reuters, Rabu 10 Februari 2010, penyatuan Buzz secara langsung dengan Gmail merupakan upaya Google untuk meningkatkan jumlah pengguna Gmail yang disiasati melalui minat penggunaan jejaring sosial yang cukup pesat. "Selalu ada kesempatan untuk membuat jejaring sosial yang besar di bawah asuhan Gmail," ujar Google Product Manager Todd Jackson. Menurut ComScore, Gmail sendiri saat ini merupakan layanan penyedia web email ketiga terbesar di dunia dengan jumlah pengunjung unik mencapai 176,5 juta hingga Desember lalu. Posisi 1 dan 2 diduduki oleh Windows Liva Hotmail milik Microsoft dan Yahoo Mail, dengan jumlah unique visitor masing-masing sekira 369,2 juta dan 303,7 juta. Nantinya, pesan status yang diposting dalam Buzz akan bisa terlihat secara otomatis dalam indeks hasil pencarian Google. Namun ada juga pengaturan privasi untuk tampilan postingan tersebut. Buzz juga mampu menampilkan pesan postingan dari jejaring sosial milik pihak ketiga seperti Twitter namun sebaliknya, postingan yang berasal dari Buzz tidak bisa ditampilkan di Twitter. Sedangkan untuk postingan status dari Facebook, pihak Google menyatakan, hal itu belum bisa dilakukan. Namun Buzz dapat menampilkan foto dan video posting dari YouTube dan Picasa.

Rabu, 10 Februari 2010

Ledakan bintang Supernova berpotensi sapu bumi

Sebuah bintang besar berpotensi meledak dan bisa menyapu bumi diumumkan oleh Astronom. Potensi ledakan T Pyxidis yang mahadahsyat itu diketahui dari teleskop Hubble. Bintang tersebut diperkirakan akan meledakkan dirinya dalam sebuah letusan yang disebut sebagai supernova dengan kekuatan setara tiga kali lipat 20 miliar megaton TNT.
 Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bintang yang disebut sebagai T Pyxidis lebih dekat dari yang diperkirakan yakni 3.260 tahun cahaya, sebuah lompatan dalam terminologi pengetahuan galaksi. Jadi ledakan yang berasal dari termonuklir tersebut mampu menghapus lapisan ozon yang selama ini melindungi dari radiasi berbahaya ruang angkasa. Kehidupan di bumi sangat mungkin terancam. Skenario hari akhir atau kiamat digambarkan oleh para astronom dari Universitas Villanova Philadelphia Amerika Serikat. Mereka mengatakan bahwa satelit International Ultraviolet Explorer telah menunjukkan bahwa T Pyxidis terdiri dari dua buah bintang yang sangat dekat, satu disebut sebagai kurcaci putih yang seringkali menyerap gas dan terus berkembang menjadi sangat besar. Ketika mencapai titik kritis maka bintang tersebut akan meledak dengan sendirinya menjadi bagian-bagian kecil. Bintang tersebut akan menjadi bintang yang paling terang di galaksi dan bersinar layaknya mercu suar yang melintasi alam semesta. Para ahli mengatakan bahwa teleskop luar angkasa Hubble telah berhasil mengambil foto proses pembesaran bintang tersebut menuju ‘big bang’ dengan seri awalan letupan yang disebut nova. Ledakan semacam ini menjadi rutinitas sekitar setiap 20 tahun sekali sejak tahun 1890, namun berhenti setelah tahun 1967. “Jadi ledakan berikutnya akan terjadi 20 tahun yang akan datang yakni tahun 2027, ujar Ahli dari Masyarakat Astronom Amerika di Washington, Edward M Sion dan Patrick Godon. “Bintang tersebut dapat dengan segera menjadi supernova meskipun mimpi buruk tersebut masih agak lama,” ujar Vice President Masyarakat Astronomi Populer Inggris Robin Scagell.

Selasa, 09 Februari 2010

NASA Luncurkan Ulang-Alik Endeavour

Pesawat ulang-alik Endeavour dengan enam astronot di dalamnya meroket ke orbit, Senin, 8 Februari 2010, dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Endeavour mengantarkan ruang kamar baru dan dek pengamatan untuk ditempatkan di Stasiun Angkasa Luar Internasional. Endeavour lepas landas pada Senin dini hari waktu Florida, sebelum fajar menjelang. Cuaca 'bekerja sama' di menit-menit terakhir menjelang keberangkatan Endeavour. Percobaan penerbangan pada Minggu pagi lalu tidak didukung cuaca yang bersahabat dengan awan tebal dan rendah. "Sepertinya cuaca hari ini memberikan dukungan," kata direktur peluncuran Mike Leinbach pada para astronot sebelum meluncur ke ruang hampa udara. "Saatnya untuk terbang," tambahnya. "Kita akan bertemu lagi dalam beberapa pekan mendatang. Ini saatnya terbang," jawab komandan astronout George Zamka. Tujuan Endeavour, yakni stasiun angkasa luar yang menjadi kediaman lima astronot, memanjang di atas Romania saat Endeavour berangkat. Pesawat ulang-alik ini dijadwalkan mendarat di stasiun Rabu dini hari. Zamka dan krunya akan mengantar dan memasang Tranquility, ruangan baru yang akan menjadi tempat penyimpanan peralatan life-support, mesin latihan fisik, dan sebuah toilet, serta kubah dengan tujuh jendela. Sedangkan dek pengamatan yang dibawa memiliki jendela terbesar yang pernah dikirim ke angkasa luar, sebuah lingkaran berdiameter 31 inci. Ini akan menjadi konstruksi besar-besaran terakhir di stasiun angkasa luar. Ruangan baru dan kubah yang digabung bernilai lebih dari US$400 juta, disuplai oleh Badan Antariksa Eropa.

Sumber : NASA, tvOne, VivaNews

Senin, 08 Februari 2010

Badai Matahari 2011 / 2012, Berpotensi Rusakkan Sinyal Telekomunikasi

Aktivitas cahaya matahari, yang berpotensi badai, disinyalir dapat mengakibatkan hilangnya sinyal pada ponsel, perangkat penunjuk arah ( GPS ) atau perangkat elektronik lainnya. Badai matahari atau solar storm dapat menimbulkan ledakan energi yang cukup dahsyat ke arah bumi. Ledakan inilah yang kemudian akan mengganggu jalannya sistem sinyal elektronik yang sensitif, khususnya ponsel dan GPS. Para ahli menyatakan bahwa aktivitas semburan badai matahari ( Solar Storm ) ini terus meningkat setiap periodenya dan puncaknya akan terjadi pada tahun 2011 atau 2012. Solar storm adalah fenomena alam yang terjadi pada matahari ketika terlemparnya proton dan elektron akibat aktifitas magnetik matahari yang biasanya terjadi 11 tahun sekali. Akibat aktifitas magnetik tersebut, gelombang magnetik yang mengarah ke bumi menghalangi sinyal-sinyal komunikasi. Oleh karena itu seluruh alat komunikasi yang menggunakan sinyal elektromagnetik tidak bisa berfungsi dengan baik. Bahkan Fenomena ini juga sangat berpengaruh pada pembangkit listrik jika terus dinyalakan pada saat badai berlangsung karena medan magnet bumi yang tidak stabil. Jika pembangkit listrik tersebut rusak maka dibutuhkan waktu sekira 2 tahun untuk membangunnya kembali. Hal ini memaksa masyarakat untuk kembali hidup tanpa listrik hingga pembangkit listrik baru selesai dibangun. Menurut wikipedia, hal ini pernah terjadi di Quebec pada 13 maret 1989 dimana 6 juta orang hidup tanpa listrik selama 9 jam. Padahal puncak ledakan solar storm jika mengenai bumi bisa mencapai lebih dari 2 hari. "Solar storm ini akan mempengaruhi beberapa menara di beberapa wilayah. Dan menara telekomunikasi merupakan sasaran empuk dari aktivitas solar storm ini," ujar Dale Gary, ilmuwan yang juga petinggi di Institut New Jersey bagian Fisika, seperti dikutip melalui ABC News. Menurut penelitiannya, solar storm berpotensi mengganggu 7 persen sambungan telekomunikasi. Bahkan solar storm dengan energi yang lebih kuat dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Apalagi terhadap perangkat GPS. Kabarnya solar storm juga berpotensi merusak sinyal satelit yang biasa digunakan untuk membantu pencarian lokasi karena GPS receiver tidak akan mampu mencari sinyal satelit yang terhalang oleh radiasi solar storm. Efek solar storm ini dikabarkan akan berlangsung hingga berhari-hari.

Minggu, 07 Februari 2010

Pluto Kini Makin Merah

Sejumlah astronom terkejut mengetahui Pluto berubah penampilan. Benda langit yang terletak paling jauh dari Matahari itu tampak lebih merah dan permukaan bola esnya berubah di sana sini.
 Foto-foto Teleskop Antariksa Hubble yang dirilis belum lama ini menunjukkan planet kecil itu berubah warna dan permukaan esnya bergeser. Foto-foto yang dirilis NASA Kamis lalu itu menunjukkan Pluto yang lebih merah dibanding warna yang dimilikinya dalam beberapa dasa warsa terakhir. Bagi orang awam, benda langit itu berwarna kuning semi oranye, namun para astronom menyatakan warna Pluto 20 persen lebih merah dibanding sebelumnya. Gambar-gambar tersebut menunjukkan nitrogen beku di permukaan Pluto bertambah di satu sisi dan menyusut di sisi lain, bersinar di bagian utara dan meredup di selatan. Para astronom menyatakan perubahan permukaan Pluto lebih besar dibandingkan permukaan benda-benda langit lain di tata surya. Perubahan itu mengejutkan lantaran suatu masa berakhir 120 tahun di beberapa bagian Pluto.Agak terkejut mengetahui bahwa perubahan itu terjadi sangat besar dan cepat, kata astronom Marc Buie dari Institut Riset Southwest di Boulder, Colorado. Mulai 1954 sampai 2000, Pluto tidak berubah warna saat diambil gambarnya dari Bumi. Namun setelah itu, perubahan mulai terjadi. Tingkat warna merah meningkat 20 persen, bahkan mungkin 30 persen, dan warna itu stabil mulai 2000 sampai 2002, jelas Buie. Namun, lanjutnya, warna Pluto itu tidak semerah Mars. Foto-foto Hubble itu diambil pada 2002 dan analisa dilakukan selama beberapa tahun. Namun mengapa Pluto berubah cepat merupakan misteri yang perlu waktu bertahun-tahun untuk memecahkannya.

Jumat, 05 Februari 2010

Temuan Baru Bisa Tumbuhkan Gigi dengan Cepat

Temuan terbaru para ilmuwan di Inggris menyebutkan seseorang bisa mengganti gigi yang copot dengan cara menumbuhkan gigi baru. Cara menumbuhkan gigi baru ini yaitu dengan menanamkan 'sekuncup' sel pada gusi.
 Sel ini nantinya akan tumbuh menjadi gigi baru penganti gigi yang telah hilang. Pasien yang menjalani prosedur penanaman sel bakal gigi ini harus dibius lokal dan gigi akan tumbuh hanya dalam beberapa bulan. Professor Paul Sharpe dari Dental Institute of King's College di London menyebutkan, prosedur baru ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode penumbuhan gigi yang digunakan sekarang. Saat ini, penumbuhan gigi baru umumnya dilakukan dilakukan dengan menggunakan semacam mahkota buatan yang dilekatkan pada sebuah tiang besi dan rahang. "Operasi penumbuhan gigi dapat melebar dan Anda harus memiliki tulang rahang yang kuat. Bagi sebagian besar pasien, hal ini bisa menjadi masalah," kata Sharpe seperti dikutip dari TG Daily, Rabu 30 Desember 2009. Cara baru yang ditemukan Sharpe dan rekannya memanfaatkan sel induk yang diambil dari tubuh pasien dan dimodifikasi melalui percobaan laboratorium sehingga bisa menjadi sel yang tumbuh menjadi gigi baru. Setelah beberapa minggu, sel tersebut diuji coba untuk mengetahui jenis gigi apa yang akan dikembangkan. Setelah diseleksi, bakal gigi yang paling baik akan terpilih untuk ditanamkan pada gusi. Eksperimen ini telah terbukti berhasil dilakukan pada tikus. Itu sebabnya, Sharpe sangat optimis cara ini pun bisa bekerja pada manusia.

Kamis, 04 Februari 2010

Mug Kopi Ajaib

Sebagian orang di Indonesia gemar menikmati secangkir kopi atau teh di pagi hari sambil membaca koran. Beginilah jadinya jika mug atau cangkir minuman mendapat sentuhan teknologi.
 Para peneliti di Fraunhofer Institute, Jerman, mengembangkan sebuah cangkir yang sempurna untuk para penggemar kopi atau teh. Cangkir yang ajaib, karena ternyata cangkir ini mampu mempertahankan panas suatu cairan yang berada di dalamnya pada suhu yang optimum, yakni 58 derajat celcius. Kemampuan menahan panas ini bertahan hingga 20-30 menit. Ya, cukuplah untuk memberi waktu kepada Anda meminum kopi sambil membaca headline koran hari ini. Cangkir ini dibentuk dari lembaran labia almunium yang berputar dan dilapisi dengan keramik pada bagian luarnya. Ruang di antara labia almunium tersebut diisi dengan PCM (Phase Changing Material ñ sebuah material yang dapat berubah wujud). Material PCM inilah yang bertugas mempertahankan suhu cairan yang berada pada cangkir. PCM akan berubah wujud menjadi cair jika menyerap panas (seperti gel rambut yang mencair jika dipanasi). Tentu saat kopi pertama kali dituang suhunya masih sangat panas, bukan? Nah, kelebihan panas inilah yang diserap oleh PCM. Setelah kopi yang dimasukkan ke cangkir mulai mendingin, material PCM akan kembali berubah wujud menjadi solid dan perlahan akan melepaskan panas yang tadi diserapnya. Hebat bukan?

Rabu, 03 Februari 2010

Notebook Tembus Pandang

Pada penyelenggaraan pameran CES 2010, sebuah grup yang bergabung dalam OLED Technology memamerkan sebuah notebook Samsung ukuran 14 inch yang telah menggunakan layar AMOLED jenis transparan.
 Layar notebook ini memiliki resolusi 960 x 540 dan mempunyai tingkat transparan (tembus pandang) sebesar 38%. Untuk lebih jelasnya, bisa melihat gambar, Anda bisa melihat layar yang ada di belakangnya. Mengesankan bukan? Belum pasti kapan notebook ini akan dikenalkan di Indonesia. Kita tunggu saja.

Selasa, 02 Februari 2010

Upaya Menyelamatkan Bumi

Bumi hanyalah noktah yang terlihat biru kehijauan di hamparan luas alam raya. Carl Sagan menyebutnya Pole Blue Dot untuk planet ketiga dalam sistem Tata Surya ini,
 tempat manusia (homo sapiens) hidup dan berkembang sejak 100.000 tahun lalu. Meskipun hanya sebuah titik, daya dukung planet yang memungkinkan adanya kehidupan menjadikan planet ini sangat penting untuk dijaga. Sebagai rumah kehidupan, bumi merupakan planet yang sensitif dan rapuh terhadap perubahan akibat aktivitas dirinya maupun pengaruh dari luar. Juga keterbatasan sumber dayanya menjadikan manusia perlu ekstrahati-hati dalam mengelola dengan tidak mempercepat kerusakan bumi, karena kepentingan jangka pendek. Dalam setahun ada banyak kegiatan untuk mengingatkan manusia betapa penting artinya menjaga bumi. Kerusakan alam baik dalam lingkup lokal yang bisa diamati sehari-hari maupun dalam lingkup global yang diketahui melalui cara pengamatan yang berbeda, ternyata memengaruhi perkembangan planet ini. Penyebab kerusakan itu adalah keserakahan dan kecerobohan manusia seperti peperangan, eksploitasi alam, penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan, kebijakan pembangunan yang tidak berlandaskan pada kelanjutan sumber daya alam, dan lainnya. Juga, faktor di luar kuasa manusia baik berasal dari dalam maupun luar bumi, seperti letusan gunung berapi, gempa, radiasi matahari yang lebih besar dari biasanya yang sering kita rasakan akhir-akhir ini, interaksi bumi-bulan, ataupun tumbukan oleh komet dan asteroid. Beberapa fenomena di bumi yang patut dicermati adalah sebagai berikut :


Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca atau dalam bahasa asingnya dikenal dengan istilah green house effect adalah suatu fenomena di mana gelombang pendek radiasi matahari menembus atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun, tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dilepaskan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca di atmosfer ke permukaan bumi. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga bumi menjadi semakin panas. Perubahan panjang gelombang ini terjadi, karena radiasi sinar matahari yang datang ke bumi adalah gelombang pendek yang akan memanaskan bumi. Secara alami, agar tercapai keadaan setimbang di mana keadaan setimbang di permukaan bumi adalah sekitar 300 K, panas yang masuk tadi didinginkan. Untuk itu, sinar matahari yang masuk tadi harus diradiasikan kembali. Dalam proses ini yang diradiasikan adalah gelombang panjang infra merah. Proses ini dapat berlangsung berulang-ulang, sementara gelombang yang masuk juga terus menerus bertambah. Hal ini mengakibatkan terjadinya akumulasi panas di atmosfer, sehingga suhu permukaan bumi meningkat. Hasil penelitian menyebutkan bahwa energi yang masuk ke permukaan bumi: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfir, 25% diserap awan, 46% diabsorpsi permukaan bumi, dan sisanya yang 4% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi (beberapa penelitian memberikan hasil yang berbeda). Efek rumah kaca terjadi karena naiknya konsentrasi gas CO2 (karbondioksida) dan gas-gas lainnya seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metan (CH4), kloroflourokarbon (CFC) di atmosfir. Kenaikan konsentrasi CO2 disebabkan oleh kenaikan berbagai jenis pembakaran di permukaan bumi, seperti pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan-bahan organik lainnya yang melampaui kemampuan permukaan bumi antuk mengabsorpsinya. Bahan-bahan di permukaan bumi yang berperan aktif untuk mengabsorpsi hasil pembakaran tadi ialah tumbuh-tumbuhan, hutan, dan laut. Jadi, bisa dimengerti bila hutan semakin gundul, maka panas di permukaan bumi akan naik. Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Hanya saja, sebagian sinar infra merah tersebut tertahan oleh awan, gas CO2, dan gas lainnya sehingga kembali ke permukaan bumi. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 dan gas-gas lain di atmosfer, maka semakin banyak pula gelombang panas yang dipantulkan bumi diserap atmosfer. Dengan perkataan lain, semakin banyak jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer, maka semakin banyak pula panas matahari yang terperangkap di permukaan bumi. Akibatnya, suhu permukaan bumi akan naik. Dengan meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan perobahan iklim yang tidak biasa. Selain itu, hutan dan ekosistem pun akan terganggu. Bahkan, dapat mengakibatkan hancurnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut sekaligus menaikkan suhu air laut. Fenomena efek rumah kaca atau green house effect ini pertama kali ditemukan oleh fisikawan Perancis Joseph Fourier pada 1824 dan dibuktikan secara kuantitatif oleh Svante Arrhenius pada 1896. Penyebutan nama efek rumah kaca sebenarnya didasarkan atas peristiwa alam yang mirip dengan yang terjadi di rumah kaca yang biasa digunakan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan untuk menghangatkan tanaman di dalamnya. Dalam bahasa yang sederhana, proses terjadinya efek rumah kaca adalah: panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa melalui atmosfer. Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Panas matahari tersebut kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi lebih panas. Dalam jangka panjang, efek rumah kaca bisa memncairkan kutub es yang akan membanjiri daratan di permukaan bumi kita. Lubang Ozon Ozon merupakan lapisan tipis molekul molekul gas O3 yang berada di lapisan stratosfer pada atmosfer bumi yang melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya bagi makhluk hidup, seraya membiarkan sebagian cahaya masuk untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang menjadi dasar rantai makanan. Namun, perisai tipis ini (tebalnya sekira 10 km) rapuh terhadap senyawa buatan manusia seperti senyawa bromin dan khlorin terutama CFC (chlorofluorocarbon) dan halon. Lubang pertama teramati pada tahun 1985 di atas kutup Selatan (Antartika) dan semakin melebar tiap musim semi. Contoh lainnya adalah penggunaan hidrogen yang dinilai sebagai bahan bakar yang bersih. Meskipun pengaruh positif penggunaan hidrogen lebih besar dari pengaruh negatifnya, simulasi komputer yang dilakukan tim dari Institut Teknologi California, AS, yang dimuat dalam majalah Science tahun lalu patut diwaspadai. Ternyata, emisi gas hidrogen ke atmosfer akan mampu mendinginkan lapisan stratosfer akibat reaksinya dengan oksigen membentuk air. Kondisi ini akan meningkatkan perusakan lapisan ozon dengan laju 7% di Kutub Utara dan 8 % di Kutub Selatan. Radiasi Matahari Matahari bukan sekadar pusat tata surya, namun juga sebagai sumber panas yang menjadikan planet dan satelit-satelit alamnya selalu hangat. Energi matahari sebesar 88 trilliun watt/detik yang diserap bumi itulah yang membuat kehidupan bisa muncul di sini. Dalam empat dasawarsa ini, manusia semakin memahami, matahari bukanlah bintang yang konstan (tidak bergejolak). Jika dilihat dari evolusinya, 5 miliar tahun lagi, matahari akan membengkak menjadi maharaksasa merah (red supergiant). Namun, pengaruh yang saat itu dirasakan adalah perubahan mendadak atau periodik dalam jangka pendek aktivitas matahari dengan tingkat radiasi yang tinggi dari biasanya. Peningkatan radiasi ini ternyata sangat memengaruhi iklim di bumi dan berujung pada bencana. Sebagai contoh, musnahnya peradaban suku Maya (yang terkenal dengan ramalan yang menghebohkan dengan akan terjadinya Kiamat pada tahun 2012), di semenanjung Yucatan, Meksiko, pada 900 M, sesungguhnya diakibatkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan. Ahli geologi dari Universitas Florida, David Hodell meneliti dasar danau Chichancanab di Meksiko pada kedalaman 1,9 meter dan mendapatkan rekaman perubahan cuaca yang mengubah sebuah kawasan menjadi gurun akibat kekeringan yang hebat. Musim kemarau itu diakibatkan radiasi matahari yang jauh lebih besar dari biasanya, dan memiliki periode setiap 206 tahun. Contoh berbeda terjadi tahun 1645 - 1715 sewaktu kerajaan Prancis diperintah oleh Louis XIV. Waktu itu, akibat radiasi matahari menurun, seluruh Eropa dilanda kedinginan yang berakibat buruk pada pertanian dan kegiatan sehari-hari. Contoh lainnya terjadi pada 28 - 30 Oktober 2003 dengan munculnya badai antariksa akibat ledakan tenaga matahari yang hebat disertai embusan angin yang kuat. Ledakan yang pengaruhnya tiba di bumi 19 jam kemudian itu, mampu memadamkan jaringan listrik dan mengacaukan jaringan telekomunikasi. Tumbukannya dengan medan magnet bumi memunculkan badai magnetik yang bisa mengubah arah jarum kompas. Tumbukan Benda Langit Di bumi terdapat lebih dari 160 kawah yang terbentuk akibat benturan benda angkasa (crater lake). Beberapa di antaranya telah menimbulkan dampak yang luar biasa yang mampu memusnahkan kehidupan yang ada dibumi. Banyaknya jumlah kawah itu menjadi peringatan, bumi bukanlah ”tempat tinggal” yang aman. Perhitungan yang dilakukan para astronom di atas bisa berubah, karena adanya faktor yang memengaruhi jalur orbit komet atau asteroid, yaitu interaksi gravitasi antara komet-asteroid dan planet-planet. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengetahui perubahan bumi (aktivitas internal maupun atmosfernya), juga pengaruh berbahaya dari luar angkasa seperti komet, asteroid, dan matahari. Beberapa misi ilmiah di antaranya Aeronomy of Ice in the Mesosphere (AIM) untuk mengetahui konsentrasi gas yang bisa menyebabkan efek rumah kaca di ketinggian atmosfer. Sentinels untuk mengetahui perubahan cuaca bumi secara akurat, Global electrodynamic Connection menggabungkan empat buah satelit dengan observatorium landas bumi untuk menyelidiki hubungan bumi-matahari. Misi untuk menyelidiki matahari terbaru adalah Solar Telescope yang dijadwalkan akan diluncurkan pada musim dingin ini (Desember - Januari), yang akan bertugas menyelidiki atmosfer matahari dan Solar Dynamic Observatory yang diluncurkan beberapa tahun lalu untuk mengukur dan mengamati medan magnet matahari.

Penulis : Amien Nugroho

Senin, 01 Februari 2010

Tumbuhan Berpori Ekstra Kurangi Pemanasan Global

Ilmuwan Jepang menemukan cara baru agar tanaman bisa menyerap lebih banyak CO2 atau karbondioksida. Inovasi ini diklaim bisa membantu menurunkan dampak pemanasan global dan meningkatkan produksi makanan.
 Tim dari Kyoto University menemukan bahwa merendam biji kecambah tanaman dalam cairan solusi protein bernama stomagen dapat meningkatkan jumlah pori-pori, atau stomata daun yang menghirup CO2 dan melepaskan oksigen. "Jumlah pori yang lebih banyak menandakan ada banyak jendela tempat masuk karbondioksida carbon dioxide. Ini berkontribusi merendahkan kepadatan massa gas CO2 di udara," kata ketua penelitian Ikuko Hara-Nishimura, seperti dikutip dari AFP, Jumat 11 Desember 2009. Efek lainnya adalah tumbuhan akan menghasilkan zat tepung lebih banyak saat fotosintesis, yaitu sebuah proses dimana tanaman hijau memanfaatkan CO2 dan air untuk memproduksi gula dan senyawa organik lainnya. "Hal ini membuat tumbuhan memproduksi lebih banyak buah atau makanan dan bahan lain yang berguna untuk biofuel," kata Hara-Nishimura. Dalam eksperimen tersebut, Hara-Nishimura dan timnya menggunakan kuntum daun tumbuhan thale cress atau dalam nama ilmiahnya Arabidopsis. Tumbuhan tersebut memiliki jangka waktu hidup yang pendek, hanya dua bulan dan umumnya sering digunakan sebagai tumbuhan eksperimen dalam bidang biologi. Setelah direndam dalam konsentrasi cairan stomagen, jumlah pori-pori Arabidopsis bertambah banyak. Jumlah pori-pori maksimal mencapai empat kali dari jumlah pori-pori Arabidopsis yang tidak direndam dalam stomagen. Peningkatan jumlah pori-pori idealnya mencapai dua hingga tiga kali lebih banyak dari pori-pori normal. Sayangnya, stomagen yang diperlukan untuk membuat lebih banyak pori membutuhkan biaya produksi kimia yang cukup mahal. Untuk itu, Hara-Nishimura dan timnya pun berusaha membuat stomagen yang lebih murah dan mudah tersedia di pasaran. Untuk menumbuhkan banyak pori pada tanaman, selain merendam benihnya di stomagen, ada cara alternatif lain yaitu memodifikasi tanaman secara genetik agar memiliki lebih banyak pori-pori.