Ilmuwan mengkonfirmasi meteorit yang menabrak bumi 40 tahun lalu mengandung jutaan senyawa organik yang berbeda. Meteorit Murchison bahkan mungkin lebih tua daripada matahari.
“Dengan memiliki informasi semacam ini berarti dapat dihasilkan apa yang terjadi selama kelahiran sistem tata surya,” ujar Peneliti Utama Dr Philippe Schmitt-Kopplin. Hasil dari studi meteorit tersebut dipublikasikan di dalam Proseding Academic Science. “Kami sangat gembira. Ketika saya pertama kali mempelajarinya dan melihat kompleksitas yang ada di dalamnya, saya sangat kagum,” ujar Dr Schmitt-Kopplin yang bekerja di Institut Kimia Ekologi di Neuherberg, Jerman. “Meteorit adalah layaknya fosil. Ketika anda ingin mengetahui lebih jauh maka Anda melihat kembali ke belakang,” jelasnya. Peneliti mengatakan bahwa identifikasi dari banyak bahan kimiawi berbeda yang ditunjukkan oleh sistem tata surya kuno memiliki sebuah keberagaman molekuler yang tinggi daripada yang ada di Bumi. Meteorit Murchison mendarat di sebuah kota yang bernama sama dengan meteorit tersebut di Australia pada tahun 1969. Benda tersebut telah diperiksa oleh para ilmuwan untuk melihat kandungan spesifik tetapi belum menjadi target analisis pertama dan ternyata berhasil mengkonfirmasi bahwa di dalamnya terdapat banyak kandungan bahan kimia berbasis karbon. Sebuah studi menggunakan alat analisis resolusi tinggi termasuk spektroskopi yang memberikan kemampuan kepada tim untuk mengidentifikasi 14 ribu kandungan senyawa yang berbeda termasuk 70 asam amino yang diambil dari sampel meteorit. (Inilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar