Prestasi gemilang ditunjukkan kepolisian Spanyol. Lembaga penegak hukum itu berhasil membekuk tiga otak kejahatan komputer terbesar saat ini.
Ketiga hacker ( pembobol jaringan computer ) itu menjangkiti lebih dari 13 juta komputer dengan virus yang bisa mencuri nomor kartu kredit dan data lainnya. Diduga ketiga pria itu menjalankan program Mariposa botnet, kata Garda Sipil Spanyol. Mariposa berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "kupu-kupu". Program itu dirancang untuk secara diam-diam mengambil alih komputer sasaran dan menjadikannya sebagai ''pelayan'' yang dalam istilah militer disebut "botnet". Mariposa selanjutnya mencuri data login rahasia dan mencatat setiap tekanan pada tombol komputer yang terinfeksi. Virus tersebut kemudian mengirimkan data ke "pusat komando dan kontrol" yang menjadi bank penyimpanan data curian itu. "Pada dasarnya mereka akan mengejar sesuatu yang mendatangkan uang,'' kata Chris Davis, kepala eksekutif perusahaan Defence Intelligence Inc, yang menemukan program tersebut tahun lalu. Defence Intelligence Inc adalah perusahaan keamanan internet asal Kanada yang membantu pengungkapan kasus tersebut. Perusahaan lainnya yang juga turut berperan adalah Panda Security SL asal Spanyol. Davis menjelaskan, Mariposa awalnya menyebar dengan mengeksploitasi kelemahan pada browser Internet Explorer Web milik Microsoft Corp. Virus itu juga bisa menyebar melalui USB atau peranti lunak layanan MSN instant messaging Microsoft. Microsoft belum bisa berkomentar mengenai hal itu. Defence Intelligence dan Panda Security menyatakan, Mariposa telah menginfeksi lebih dari 13 juta komputer yang tersebar di 190 negara. Tak hanya jaringan komputer rumah, virus juga menjangkiti jaringan komputer di sejumlah kantor pemerintah, sekolah, lebih dari setengah juta perusahaan terbesar di dunia, dan sekitar 40 lembaga keuangan. "Itu sungguh keji, kami rasa. Kita harus mengakhirinya. Kita harus memutus hingga pangkalnya,'' kata Davis. 800.000 Data Kedua lembaga keamanan internet itu tidak menyebutkan berapa uang yang berhasil dicuri para hacker. Para pakar keamanan internet menyatakan, biaya untuk menghapus virus itu dari 13 juta komputer yang terinfeksi bisa mencapai puluhan juta dolar. Panda Security mengatakan, hacker bernama panggilan "Net- kairo" dan "hamlet1917" ditangkap bulan lalu. Dia diduga sebagai pemimpin jaringan pembobol komputer itu. Sebelumnya, dua pelaku lainnya telah lebih dulu ditangkap, yaitu "Ostiator" dan "Johnylo-leante". Menurut penasihat senior Panda Security Pedro Bustamante, salah satu pelaku mengantongi 800.000 data pribadi ketika ditangkap aparat Spanyol. Selain mengumpulkan data, ketiga pria itu juga menjual kepada hacker lain jutaan komputer yang telah dijadikan "botnet". Mariposa botnet merupakan salah satu dari banyak jaringan sindikat yang diyakini bermarkas di Eropa timur, Asia tenggara, China, dan Amerika Latin. Kendati aparat kerap berhasil memberangus jaringan itu, namun jarang yang bisa menangkap aktor intelektualnya. "Mariposa merupakan jaringan paling besar yang berhasil diberangus. Namun itu hanya puncak gunung es. Kejahatan serupa selalu muncul,''kata Mark Rasch, mantan kepala unit kejahatan komputer Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Dia menduga, ada lebih dari tiga orang dalam jaringan itu dan mereka yang tidak tertangkap bisa dengan mudah mengoperasikan kembali program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar