Studi terbaru mendapati, makin banyak masyarakat yang tak percaya dengan adanya pemanasan global. Sikap skeptis itu dipicu suhu selama tiga dekade terakhir. Studi menemukan bahwa tinggal 78% warga Inggris yang percaya
bahwa temperatur seluruh dunia telah berubah. Jumlah ini menurun dibandingkan sebelumnya yang berjumlah 91% pada studi yang dilakukan 5 tahun lalu. Peneliti mengatakan bahwa meningkatnya keraguan ini disebabkan musim dingin yang terlalu dingin dalam tiga dekade terakhir, dan bocornya email dari Unit Penelitian Temperatur dari University of East Anglia.
Email tersebut menampilkan manipulasi data dari peneliti menyangkut laporan temperatur. Survei dari Ipsos Mori pada 1.822 orang dari Cardiff University menemukan bahwa 40% percaya bahwa permasalahan pemanasan global terlalu dibesar-besarkan. Namun mayoritas dari mereka percaya bahwa perubahan cuaca diakibatkan oleh tindakan manusia Hanya 18% koresponden yang percaya ini terjadi akibat proses alamiah. Hampir dua pertiga dari mereka akan mengurangi penggunaan teknologi dalam membantu mengatasi masalah, dan 40% lainnya memilih membayar lebih mahal produk efisiensi energi.
Seperti dikutip dari DailyMail, Profesor Nick Pidgeon dari bidang psikologi Cardiff Univeristy mengatakan bahwa penurunan kepercayaan adanya perubahan cuaca ini disebabkan kekhawatiran yang berkurang akibat fokus pada masalah krisis keuangan. “Dalam jangka pendek dapat dilihat karena email, dan adanya fakta musim dingin yang sangat dingin. Dan banyak orang yang berpikir, bagaimana bisa terjadi pemanasan global jika saat ini kita berada ditumpukan salju 3 kaki’,” ujar Pidgeon. [ito-Ellyzar Zachra PB-modf.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar