Meteor yang jatuh ke bumi meskipun kecil tapi mengandung informasi sains yang bernilai. Meteor membawa petunjuk evolusi sistem tata surya dan asal kehidupan di bumi. Sebuah tim peneliti yang dipimpin Jean Duprat dari
French National Center for Scientific Research menjelaskan analisis dua batuan luar angkasa sangat jarang yang selama ini mereka pelajari. Apa yang ditemukan peneliti dari batuan tersebut dapat mengubah pemikiran yang telah ada mengenai dari mana unsur dasar kehidupan serta bagaimana cara untuk datang ke planet kita. “Sampel tersebut dapat memberikan petunjuk soal kondisi awal mula,” kata cosmochemist Larry Nittler dari Carnegie Institution.
Batuan ini, tambah Nittler, juga dapat mengisi gambaran bagi para peneliti tentang awal mula sistem tata surya. “Sebenarnya ini hanya membuat situasi keseluruhan lebih rumit,” ujar Nittler. Duprat dan koleganya memilah salju yang ada di Antartika yang mengandung lebih banyak batuan luar angkasa dibandingkan tempat lain selama beberapa tahun. Mereka memindahkan batuan yang ditemukan di salju, membawa ke dalam lab untuk analisis dan meneliti lebih lanjut mana batuan luar angkasa yang sebenarnya. Di kasus ini, kedua bebatuan sangat kaya dengan bahan organik. Beberapa batuan luar angkasa tersebut mengandung unsur dasar kehidupan.
Namun permasalahan menyangkut soal originalitas benda tersebut. Materi ini diperkirakan berasal dari luar tata surya kita, namun Duprat dan koleganya menemukan bukti yang menyebutkan sebaliknya. “Kami telah menganalisis sedikit mineral yang begitu berhubungan dengan bahan organik dan bahan ini merupakan tipe dari cakram protoplanet, cakram ini berhubungan dengan sistem tata surya pembentukannya". ”Ini menyebutkan kemungkinan materi organik berasal dari sistem tata surya kita dan bukan dari luar angkasa”. Meskipun begitu, Duprat mengatakan bahwa asal usul yang tepat dari materi organik ini masih sebuah pertanyaan terbuka. [ito-Ellyzar Zachra PB-modf.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar