Tampilkan postingan dengan label Prediction. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prediction. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Januari 2012

Windows 8 Diluncurkan Oktober 2012

Di acara Consumer Electronic Show (CES) 2012, Microsoft memberi pertanda bahwa OS Windows 8 mungkin akan diluncurkan pada Oktober 2012. ketika mendiskusikan kapan lini masa, kapan OS generasi
terbaru Microsoft tersebut akan diluncurkan, Janelle Poole, director of public relation dari Windows Business Group mengatakan,"Kami belum tahu kapan tanggal resmi peluncurannya."



"Namun satu-satunya yang saya tahu bahwa lini masa peluncuran Windows 7 terakhir adalah tiga tahun lalu pada bulan Oktober, ya anggap saja itu sebagai panduan ke depannya," jelasnya. Pada Mei 2011, di acara Microsoft Developer Forum, Tokyo, Microsoft CEO Steve Ballmer mengumumkan bahwa versi terbaru Windows akan hadir tahun depan.



Sementara ketika konferensi pers Acer di CES 2012, CEO J.T. Wang mengatakan bahwa Windows 8 akan hadir akhir tahun ini. "Jika nanti generasi terbaru Windows sudah hadir pada paruh akhir 2012, maka kami akan menghadirkan produk-produk Ultrabook terbaru," katanya. [mor-inilah-modf.]

Selasa, 22 November 2011

Teknologi untuk bisa Melayang

Di film Harry Potter, cukup merapal mantra tertentu maka Anda bisa melayang. Kini, Anda tak lagi membutuhkan mantra-mantra itu untuk bisa malayang. Bagaimana bias? Mahasiswa dari
Tel Aviv University (TAU) menunjukkan, efek ‘pengunci kuantum’ atau ‘perangkap kuantum’ atau yang disebut Quantum Levitation selama konferensi tahunan Association of Science di Maryland, Amerika Serikat (AS).











Mahasiswa ini memperagakan bagaimana magnet beku bisa melayang di mana pun ia meletakkannya di dalam medan magnet saat kondisinya di balik. Bahkan benda ini berjalan melingkari trek dengan posisi sama. Teknik ini memang bukanlah hal baru. Namun dalam video terlihat bagaimana posisi dan sudut magnet bisa dikunci di dalam medan saat benda bergerak.[mor-inilah-modf.]

Minggu, 13 November 2011

Mobil Masa Depan Dikendalikan Komputer

Mobil ini bisa berbicara, melihat, menyetir dan tak butuh bantuan manusia. Kendaraan semacam ini telah diizinkan melaju di jalan raya. Seperti apa? Izinkan melaju di jalan umum diberikan setelah diuji peneliti
dari Free University Berlin di sekitar ibu kota Jerman. Kendaraan ini bermanuver menggunakan kombinasi perangkat canggih, termasuk komputer, elektronik, sistem navigasi satelit akurat, kamera, dan pindai laser.




“Karenanya, kendaraan ini bisa mengenali kendaraan lain di jalan, pejalan kaki, gedung dan pohon pada jarak 70 meter di sekitarnya. Bahkan, mobil ini mampu melihat lampu lalu lintas dengan tepat,” papar kepala kelompok riset intelijen buatan Raul Rojas.



Menariknya lagi, pengenalan dan reaksi mobil pada lingkungannya jauh lebih cepat dibanding reaksi manusia. Ilmuwan mengerjakan risetnya pada Volkswagen Passat yang bernilai US$551.800 (Rp4,9 miliar) dengan banyak teknologi khusus di dalamnya selama empat tahun. Sebelumnya, beberapa kelompok lain juga telah mengerjakan teknologi ini, termasuk Google dengan Toyota Prius-nya. Profesor ekonomi otomotif Ferdinand Dudenhoeffer dari University of Duisburg-Essen memperkirakan, butuh satu dekade hingga teknologi ini bisa tersedia untuk konsumen.[mor-inilah-modf.]

Senin, 07 November 2011

Sekarang Mereka Percaya Global Warming

Sekian lama pemanasan global (Global Warming) dianggap sebagai isu yang penuh dengan bumbu politik. Namun, mereka yang tadinya skeptis perlahan mulai percaya. Mengapa? Seorang fisikawan terkenal yang tadinya menentang habis-habisan isu pemanasan global, Richard Muller, menghabiskan dua tahun terakhir untuk membuktikan para pakar iklim aliran mainstream ini salah. Akhirnya, ia sendiri malah membuktikan dirinya yang salah. Sebuah studi mengenai temperatur permukaan bumi dilakukan oleh Muller. Ia mendapat dukungan dana dari yayasan yang terhubung dengan mereka yang tak percaya.


Muller melakukannya karena skandal bocornya email ilmuwan Inggris yang dikenal sebagai skandal Climategate. Muller menemukan, daratan lebih panas 1 derajat Celcius ketimbang di era 1950-an. Pria yang bekerja di University of California ini menelitinya bersama Lawrence Berkeley National Lab. Hasilnya cocok dengan penelitan National Oceanic and Atmospheric Administration dan Badan Antariksa AS (NASA).



“Kami bahkan meneliti jauh ke belakang, yakni tulisan-tulisan Benjamin Franklin dan Thomas Jefferson,” kata Muller. Hasil penelitian yang ditampilkan dalam sebuah konferensi awal pekan ini, tak berbeda dengan apa yang selama ini dikemukakan pakar iklim. Seperempat dana US$600 ribu untuk penelitian itu diperoleh dari Charles Koch Foundation, yang pemiliknya termasuk golongan skeptips, Charles dan David Koch. Mereka memiliki sejumlah perusahaan besar yang dalam kegiatannya banyak memproduksi gas rumah kaca.



Tim peneliti Muller memeriksa dua kritikan terbesar yang diajukan kelompok skeptis. Yakni dua hal yang tak bisa dipercaya dan mengacaukan analisa temperature, stasiun prakiraan cuaca dan kota-kota yang dikatakan sebagai sumber terbesar pemanasan global. “Kini kami punya bukti, bahwa kenaikan temperatur yang sebelumnya dilaporkan memang dilakukan tanpa bias. Seharusnya, studi ini memang dilakukan bersama golongan skeptis yang tak percaya adanya pemanasan global,” lanjut Muller.


Tak ada alasan untuk meragukan suhu bumi yang terus menghangat, demikian Muller baru-baru ini menulis untuk golongan skeptis di media yang tergolong ‘netral’, Wall Street Journal. Namun ia tak menyertakan apa menurutnya yang menjadi penyebab pemanasan global. Sebagian besar ilmuwan menyatakan, pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara adalah penyebab utama perubahan cuaca dan pemanasan global. Studi Muller juga tak meneliti menghangatnya suhu laut dan seberapa besar ancamannya terhadap manusia.


Muller menasihati manusia untuk mulai mengurangi pemakaian bahan bakar fossil agar bisa mengurangi emisi karbon dioksida. “Gas rumah kaca akan merusak dunia,” ujarnya, meski ia masih merasa ancaman itu belum terbukti. Selain itu, studi Muller juga menyebutkan kekhawatiran kelompok skeptis mengenai kondisi stasiun prakiraan cuaca yang memprihatinkan. Muller hanya menyebutkan kondisi beberapa kota dan pulau-pulau atau daratan yang menghangat.






Sayangnya, reaksi ilmuwan lain yang masih meragukan pemanasan global, tak antusias. Seperti profesor ilmu atmosfer Texas A&M University, Jerry North. Ia merasa Muller hanya mengungkapkan apa yang sudah diketahui ilmuwan iklim lainnya. “Saya hanya berharap studinya memiliki dampak positif, membuat orang-orang lebih fokus pada isu perubahan iklim yang amat nyata ini. Sayangnya, beberapa orang memang tak mau berubah,” kata North. Meski begitu, Muller dan Koch Foundation masih terus mengadakan riset. [mdr-inilah-modf.]

Rabu, 26 Oktober 2011

Teknologi Hambat Evolusi Manusia

Kemajuan teknologi seringkali dianggap menghambat evolusi manusia. Benarkah? Ilmuwan pun tergerak melakukan penelitian khusus di pulau kecil. Sebuah hasil studi baru membuktikan, manusia masih
berkembang dan berevolusi. Hasil studi ini menunjukkan, seorang wanita di sebuah pulau kecil mempercepat tingkat kelahirannya selama periode 140 tahun untuk mempercepat populasinya. Banyak sekali klaim menyatakan, evolusi manusia ‘terpenjara’ oleh perkembangan teknologi. Namun, hasil riset terbaru ini bertentangan dengan teori tersebut. Untuk itu, sebuah tim melakukan penelitian perihal ini guna membuktikannya.


Tim yang dipimpin ahli genetika Emmanuel Milot dari University of Quebec, Kanada, meneliti catatan kematian kelahiran dan pernikahan wanita yang tinggal di kota pulau terpencil L'Isle-aux-Coudres antara 1799-1940.Hasil penelitian menunjukkan, usia rata-rata di mana perempuan yang ada di kota ini mengandung bayi pertama mereka perlahan-lahan dikurangi empat tahun, dari 26 tahun menjadi 22 tahun.Saat tim menjelajahi alasan kontribusi ini, keadaan sosial dan ekonomi yang bervariasi dari wanita, terungkap sepertiga dan setengah dari kelahiran wanita-wanita ini adalah karena semata-mata untuk perubahan genetik. “Seleksi alam disukai di awal usia reproduksi pertama (AFR) di antara wanita. AFR juga diwariskan dan secara genetik terkait kebugaran yang memprediksi perubahan mikro-evolusi ke arah reproduksi yang lebih awal,” kata laporan tim.




“Secara krusial, kami menemukan sebuah perubahan substansial dalam nilai-nilai perkembang biakan untuk sifat ini dan hal ini menunjukkan, sebagian besar perubahan dalam AFR terjadi pada tingkat genetic,” lanjutnya. Penjelasan yang ditawarkan untuk percepatan AFR adalah, perempuan, pada tingkat genetik, mencoba mengisi pulau kecil tersebut untuk menjamin kelangsungan hidup dari kolam gen mereka. L'Isle-aux-Coudres awalnya merupakan rumah untuk 30 keluarga saat ditemukan di 1720 dan tetap seperti itu hingga 1773. Para ahli genetika yakin, perubahan genetik terjadi karena wanita di pulau ini punya waktu lebih untuk punya banyak anak sehingga populasi kecil pulau dapat diperluas.


Tim berpendapat, seleksi alamlah yang mendorong perubahan genetic di mana wanita butuh anak-anak yang lebih banyak agar tubuh mereka berevolusi mengakomodasi apa yang mereka butuhkan. Contoh sebelumnya dari evolusi manusia masih terus berlangsung adalah, selama lima ribu tahun, manusia menjadi laktosa toleran dan orang Tibet mampu bernafas di tingkat kadar oksigen yang lebih rendah karena mereka hidup dalam lingkungan ketinggian. [mdr-inilah-modf.]

Jumat, 15 Juli 2011

Bocoran Fitur iPhone 5

Informasi mengenai bocoran sejumlah fitur iPhone 5 makin marak beredar di internet. Mulai dari prosesor, layar hingga kamera serta dual-LED flash. Menurut laporan IBTimes, foto bocoran terbaru yang
diduga kuat sebagai iPhone 5 ini menunjukkan, perangkat terbaru buatan Apple itu akan terintegrasi kamera 3D. Foto bocoran ini bukanlah yang pertama muncul di situs Cina yang mengklaim mengungkap spesifikasi iPhone generasi kelima.



Pada Mei lalu, beberapa foto bocor menyatakan, smartphone baru ini diintegrasikan sensor dual kamera. Jarak antara dua sensor kamera ini lebih kecil dari foto bocoran terbaru dibanding foto yang bocor di Mei lalu.





Menurut laporan AppleInsider, Apple mengajukan aplikasi hak paten terkait gambar 3D ke US Patent and Trademark Office pada Maret lalu. Pada diagram hak paten kamera 3D Apple, terlihat ada tiga sensor, sedangkan foto bocoran ini hanya memiliki dua sensor. [mor-inilah-modf.]

Minggu, 10 Juli 2011

Benarkah Bentuk Semesta Seperti Terompet ?

“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Isrofil?” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum
tampil diatas panggung. Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat Isrofil itu? Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.



Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.


Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).


Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :

“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.

Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”

Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”

Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”

Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk. Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib. Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.



Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”

Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak. “Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.” Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, lalu sebesar apa si peniupnya dan lebih dashsyat lagi, bagaimana dengan Sang Penciptanya? Allahu Akbar! Wallahua'lam Bisshowa. [alisaid-modf.]