Senin, 09 Agustus 2010

Android Vs BlackBerry

Handset BlackBerry sangat fenomenal di Tanah Air. Tapi Android dengan varian harga yang beragam, bisa menggilas kepopuleran BlackBerry. Tanda-tanda akan suksesnya ponsel Android sudah mulai terlihat.
Group Head Brand Marketing Indosat Teguh Prasetya yakin ponsel Android bisa melebihi BlackBerry. Alasannya, Android bisa menyasar semua lapisan masyarakat karena didukung berbagai varian harga. “Sejak masuknya BlackBerry, pada 2008 mulai terlihat masyarakat menyukai ponsel cerdas dengan sistem online 24 jam. Kami optimistis Android bisa mengalami kesuksesan yang sama,” katanya saat dihubungi. Respon konsumen pada ponsel Android sudah sangat tinggi. Sejak menawarkan preorder pada 22 Februari lalu, Indosat telah melepas 1.000 handset Android dari berbagai merek. Indosat juga berhasil menjual sekitar 2.000 handset saat tour 7 kota.


“Hingga akhir tahun ini kami menargetkan 100 ribu handset. Kami optimis dengan melihat respon masyarakat seperti itu,” tambah Teguh. Ponsel Android ada yang ditawarkan dengan harga di bawah Rp 2 juta. Teguh meyakini handset jenis ini tidak akan mengancam bundling ponsel China. Ponsel Android dan bundling ponsel China memiliki segmen berbeda meski harganya tidak jauh berbeda. Pasar Indonesia, kata Teguh, sangat beragam sehingga tidak menutup kemungkinan ponsel China juga dapat dipasarkan dengan Android. Jadi, meskipun ponsel Android dipasarkan dalam berbagai lingkup dan merek, tapi tetap saja diminati konsumen. Teguh mengatakan kekurangan ponsel Android saat ini karena masih sulit ditemui di pasaran. “Kami melihat bahwa orang Indonesia mudah menerima sesuatu yang baru, jadi saya rasa Android bukan sesuatu hal yang tidak dapat diterima mereka,” imbuhnya.


Untuk mendorong penjualan, menurut Teguh, Indosat mengusung beberapa strategi khusus. Indosat menyediakan smartphone berbasis Android dengan beragam level harga. Sementara ketersediaan beragam perangkat itu, kemudian dilengkapi dengan layanan jasa berupa broadband unlimited baik postpaid maupun prepaid. “Kami juga memiliki Komunitas Indosat Android. Di sini, para pengguna layanan dapat saling berinteraksi satu sama lain. Selain itu juga ada Android Application Store atau A-Store,” katanya. Salah satu handset Android yang banyak dibeli konsumen adalah Samsung. Head of Dept HHP Business Samsung Hioe An Kin memperkirakan produk Android Samsung sukses karena pas di kantong. “Fitur-fitur yang kami berikan sesuai yang diinginkan konsumen dan tak kalah dengan harga yang lebih mahal,” imbuhnya.


Ia berharap Android bisa sefenomenal BlackBerry. Namun untuk jangka pendek, Android belum akan mengalahkan BlackBerry, karena saat ini masih dalam tahap pengenalan. “Handsetnya juga masih belum terlalu banyak, ada yang masih setara dan ada beberapa yang lebih mahal dibandingkan BlackBerry. Untuk tiga bulan ke depan, saya rasa masih di tahap pengenalan, walaupun memang reaksi masyarakat saya rasa sudah sangat baik,” imbuhnya. Namun begitu Hioe An Kin mengatakan pada akhir tahun Android sudah membanjir dengan syarat semua pihak bisa mempromosikan produknya secara optimal. “Handset Android saya pikir sudah mulai beragam ketika itu,” jelasnya. Ia menjelaskan pada 2008, kebanyakan orang tidak menyangka BlackBerry bisa sesukses sekarang. Tapi ternyata sekarang BlackBerry bisa begitu terkenal. “Malah banyak gadget yang berusaha mirip atau promosi dengan membawa nama BlackBerry sebagai tolak ukur. Ini menunjukkan jika soal teknologi atau handphone masyarakat Indonesia memang positif sekali,” katanya. [mdr-Ellyzar Zachra PB-modf.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar