Rabu, 01 Desember 2010

Astronom Indonesia Temukan Planet Alien

Para astronom telah mengkonfirmasi temuan planet alien (asing) di Galaksi Bima Sakti yang datang dari galaksi lain. Namanya, Planet HIP 13044b yang mengorbit bintang tua, HIP 13044. Planet mirip Yupiter ini sebenarnya lahir di
galaksi lain, namun kemudian ditangkap oleh Bima Sakti sekitar 6 sampai 9 miliar tahun yang lalu. Efek samping dari kanibalisme galaksi membawa sebuah planet yang dulunya jauh kini berada dalam jangkauan para astronom untuk kali pertamanya. Planet ini ditemukan oleh tim astronom dari Max-Planck-Institut fuer Astronomie (MPIA), Heidelberg, Jerman. Tim peneliti meneliti pergerakan HIP 13044 menggunakan teleskop di sebuah observatorium di selatan Eropa,  La Silla Observatory di Chile.


Setelah enam bulan pengamatan, mereka mendeteksi gerakan-gerakan kecil yang melawan tarikan gravitasi planet yang mengorbit. Yang membuat bangga, astronom asal Indonesia, Johny Setiawan didaulat jadi pemimpin proyeknya. "Bagi saya, itu adalah kejutan besar," kata pemimpin tim, Johny Setiawan dari MPIA, seperti dimuat SPACE.com. "Kami tidak mengharapkan itu pada awalnya." Tim peneliti yang dipimpin Johny Setiawan membeberkan hasil observasinya secara online dalam situs Science. Ukuran planet ini  25 persen lebih besar dari Jupiter. Ia mengorbit bintang HIP 13044  yang jaraknya 2.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Fornax. Planet HIP 13044b berada sangat dekat dengan bintangnya itu. Jarak terdekat dengan bintang induk sekitar 8 juta kilometer atau 5,5 persen jarak Bumi dan Matahari. Planet menyelesaikan orbit setiap 16,2 hari.


HIP 13044b selamat dari fase penuaan bintang yang juga akan dialami Matahari sekitar 5 miliar tahun lagi. Penemuan ini memaksa para astronom memikirkan kembali ide-ide mereka tentang formasi planet dan kelangsungan hidupnya.  Apalagi, ini adalah planet pertama yang ditemukan mengelilingi bintang yang sangat tua dan miskin logam. Johny setiawan memperkirakan, nanti, saat Matahari memasuki fase penuaan, menjadi raksasa merah, Bumi mungkin tak akan selamat. "Planet-planet dalam, termasuk Bumi, mungkin tidak akan bertahan hidup," kata Johny Setiawan. "Tapi Jupiter, Saturnus dan planet-planet luar mungkin pindah mendekat ke orbitnya, persis seperti yang kami deteksi." Dalam kasus HIP 13044b, planet ini adalah korban yang selamat. Namun, ia tak akan hidup selamanya. Sebab, bintang induknya akan terus berkembang dalam tahap evolusi berikutnya. Planet ini akan tertelan.

Sekilas tentang Johny Setiawan

Johny Setiawan - MPIA
Johny Setiawan adalah astrofisikawan muda asal Indonesia yang bekerja di Max-Planck-Institut fuer Astronomie (MPIA), Jerman. Hebatnya, ia orang non-Jerman yang dipercaya sebagai ketua tim proyek. Pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1974 ini menamatkan S-1 dan S-3-nya di Freiburg, Jerman. Sebelumnya, teleskop 2,2 meter di La Silla, Cile, Johny berhasil menemukan planet baru: HD 11977 B. Planet ini berjarak 200 tahun cahaya dari bumi . Planet berukuran 6,5 kali Jupiter ini mengitari bintang raksasa HD 11977A. Sebelum merilis temuannya, Mei lalu, Setiawan memelototi bintang itu sejak 1999. Sebelumnya, pemuda kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1974, ini juga menemukan dua bintang raksasa baru, HD 47536B dan HD 122430B, pada 2003. [vivanews-modf.]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar