Rabu, 03 November 2010

Robot Astronot Pertama Siap ke Antariksa

Robot astronot pertama bakal segera melakukan debut penerbangan ke antariksa. Robonaut 2 atau  R2 direncanakan akan meluncur ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional
dengan menumpang pesawat ulang-alik Discovery, pekan ini. NASA berharap, suatu hari nanti robot humanoid yang bernilai 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 22,5 miliar tersebut dapat membantu para astronot dalam menjalankan tugas mereka di orbit. R2 nantinya dapat mengambil alih tugas-tugas manusia, misalnya dalam hal membersihkan stasiun ruang angkasa. Bayangkan, dia bisa dengan leluasa menjalankan tugas di luar dalam kondisi hampa udara dan suhu yang sangat ekstrem.



Kita juga tidak perlu merasa khawatir ketika sang robot harus mengatasi situasi-situasi darurat seperti kebocoran gas beracun atau kebakaran di dalam stasiun. Bahkan modifikasi-modifikasi robot berikutnya diproyeksikan dapat memandu kita menjelajahi asteroid dan planet-planet lain. Enam Awak Penerbangan perdana R2 dengan pesawat Discovery akan dijadwalkan pada Rabu sore waktu Texas (AS) atau hari ini (Kamis pagi WIB). Ini merupakan penerbangan terakhir pesawat ulang-alik tersebut.

klik gambar untuk memperbesar
Sang robot akan ditemani enam awak teknisi yang terus memantau aktivitasnya. Senin lalu, para penanggung jawab misi ruang angkasa memberi lampu hijau mengenai jadwal baru peluncuran tersebut. Peluncuran tertunda selama dua hari karena ada kebocoran gas di dalam pesawat yang harus langsung diatasi. "Ini merupakan terobosan besar dalam teknologi ruang angkasa," ungkap Rob Ambrose selaku Kepala Divisi Robot dan Simulasi Pusat Ruang Angkasa Johnson di Houston, Texas, AS.



Saat ini, R2 yang merupakan proyek kerja sama NASA-General Motors masih berwujud robot humanoid setengah badan atau pinggang ke atas karena kedua kakinya sedang dikerjakan. Tingginya robot setengah badan itu sekitar 1 meter dan beratnya 150 kg. Panjang kedua lengannya masing-masing 0,8 meter. Terbuat dari campuran aluminium dan fiber karbon, badan dan lengan R2 dilapisi dengan bahan yang lunak untuk melindungi para astronot bila terjadi interaksi.  R2 memiliki lebih dari 350 sensor elektrik sehingga menjadikan dia cukup responsif terhadap lingkungan sekitar. (ap-sep-38-cybernews-modf.)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar