Senin, 29 Juni 2009

Planet mirip Bumi


OGLE-2005-BLG-390Lb adalah sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang OGLE-2005-BLG-390L, terletak sekitar 22.000 tahun cahaya dari Bumi, di dekat pusat Bima Sakti. Dari semua planet ekstrasurya yang diketahui, planet ini adalah planet yang paling mirip dengan Bumi. Penemuan planet ini diumumkan pada 25 Januari 2006 oleh sekelompok peneliti internasional dari 12 negara. OGLE-2005-BLG-390Lb mempunyai massa lima kali lebih besar dari pada yang dimiliki Bumi. Planet ini mengelilingi bintang utamanya (yang terletak sekitar 390 juta kilometer darinya) selama sepuluh tahun dan diperkirakan mempunyai suhu udara rata-rata sebesar 200 Celsius (53 kelvin). Atmosfernya tipis seperti Bumi, namun permukaannya yang berbatu-batu kemungkinan terbenam di dalam lautan yang beku. Menurut Uffe Gråe Jørgensen, salah seorang anggota tim peneliti yang menemukannya, planet ini adalah planet pertama dan satu-satunya yang telah ditemukan yang selaras dengan teori-teori mengenai terbentuknya Tata Surya Bumi.
Ditemukan Sebuah Planet Mirip Bumi

"Willemien Groot" 27-04-2007
Beberapa orang astronom menemukan suatu planet di luar sistem tata-surya kita, yang keadaannya mirip planet bumi. Menurut ketua tim peneliti Eropa, temperatur udara benda angkasa yang disebut exoplanet ini, antara nol hingga 40 derajat Celcius. Dengan demikian, pada permukaan planet tersebut, mungkin ada benda cair, salahsatu persyaratan bagi kemungkinan adanya makhluk hidup.

Penemuan pertama
Planet berair ini ditemukan beberapa orang ilmuwan Eropa, pada Observatorium Jenewa, di Swiss. Berat planet ini lima kali berat bumi. Dan besarnya, satu setengah kali besar bumi. Planet ini berputar mengelilingi sebuah bintang merah mini, Gliese 581, di gugus bintang Libra, pada jarak sekitar 20 tahun cahaya dari bumi. Menurut ukuran jarak ruang angkasa, ini terbilang dekat. Ini merupakan kali pertama, penemuan suatu planet di luar sistem tata surya kita, dengan keadaan yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Suatu penemuan menegangkan, kata Profesor Daphne Stam, peneliti planet, pada Yayasan Penelitian Ruang Angkasa Nederland, SRON. Daphne Stam: "Ya, memang sangat menarik. Semua orang sudah memperkirakan bahwa planet seperti itu memang pasti ada. Tapi hingga sekarang, belum pernah ditemukan. Ini penemuan pertama, yang menunjukkan adanya temperatur yang cocok, bagi kemungkinan adanya air di permukaan".
"Prof. Daphne Stam"
Mengandung air Bintang merah mini, yang lebih dingin dari matahari kita, merupakan pusat suatu tatanan yang terdiri dari beberapa planet. Pada 2005, beberapa peneliti telah menemukan suatu planet gas raksasa pada gugus Gliese 581. Mungkin tatanan ini masih memilik satu planet gas lain. Berkat rendahnya temperatur bintang mini tersebut, keadaan di sekitarnya cukup nyaman. Menurut Stéphane Udry, seorang peneliti Swiss yang menjadi ketua tim, temperatur planet bentukan gas yang berputar pada porosnya ini, berkisar antara nol dan 40 derajat Celcius. Temperatur seperti yang kita kenal di bumi ini memungkinkan hadirnya air. Dan air memungkinkan adanya kehidupan. Padahal, planet berbatu-batu ini dekat dengan bintang. Planet ini berputar mengelilingi bintang mini, setiap 13 hari. Bilangan hari bumi. Planet mengandung air ini ditemukan berkat teleskop besar milik European Southern Observatory (ESO) di Chili. Melalui teleskop ini berbagai perubahan di bintang mini tersebut bisa diikuti. Dan selanjutnya, bisa ditunjukkan keberadaan planet tersebut. Para peneliti belum bisa memastikan adanya kehidupan di planet tersebut. Letak planet ini sedemikian jauh, sehingga dengan teleskop paling modern pun, tidak akan kelihatan. Pengetahuan tentang planet berbatu-batu ini, berdasarkan berbagai perhitungan, jelas peneliti planet Daphne Stam. Planet-planet lain Daphne Stam: "Kita bisa memperhitungkan temperatur di planet tersebut, dengan memperhatikan jarak planet dan bintangnya. Jika kita mengetahui kekuatan pancaran cahaya dan panas bintang tersebut, kita bisa memperhitungkan panas planet yang bersangkutan. Demikianlah cara mereka memperhitungkan kemungkinan adanya air di permukaan planet tersebut".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar