"Untuk di Jakarta, seperti akan sangat kecil kemungkinannya bisa melihat meteor tersebut. Kalau di daerah pinggiran kota Jakarta mungkin," ujar Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Daerah pinggir kota Jakarta yang dimaksud Thomas adalah daerah yang tidak terlalu terkontaminsai polusi cahaya, dekat dengan langit timur laut dan utara yang terbuka sehingga cukup jelas terlihat meteor-meteor tersebut berpindah tempat, mirip dengan bintang jatuh.
"Problem yang selalu terjadi untuk melihat meteor dengan jelas adalah langit yang biasanya relatif redup. Oleh karena itu dibutuhkan wilayah yang memiliki langit cerah, tidak berawan dan jauh dari polusi cahaya," ujar Thomas. Wilayah Jakarta, lanjut Thomas, memang sangat sulit untuk dijadikan lokasi melihat meteor karena sudah banyaknya lampu-lampu penerangan. Hal inilah yang dimaksud Thomas dengan polusi cahaya. Bahkan LAPAN pun tidak menghadirkan program khusus untuk meneliti dan mengamati meteor Lyrids ini. Selain takut mengecewakan publik karena kondisi langit yang tak menentu, Thomas juga menganggap meteor ini bisa dinikmati oleh warga dimana saja tanpa membutuhkan alat khusus.
Foto ini diambil saat puncak hujan Meteor Lyrid pada pagi hari 22 April 2003 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar