NASA mengirimkan lagu The Beatles ke wilayah Polaris untuk mengirim pesan perdamaian. Namun pengiriman pesan seperti itu dinilai bisa berbahaya.
Saat warga planet bumi sangat antusias untuk mengontak ET, beberapa ahli mengatakan pesan yang dikirim itu membingungkan atau tak lebih dari sampah ruang angkasa. Sementara beberapa yang lain mempertanyakan siapa yang lebih berhak mewakili bumi ke galaksi. "Banyak hal-hal sangat bertanggung jawab, tapi saya meragukan beberapa hal-hal lain yang dikirim," kata Albert Harrison, profesor psikologi sosial di Universitas California di Davis, mengatakan pada sebuah konferensi di Royal Society di london baru-baru ini.
"Ada foto-foto selebriti, dua kandidat politik, satu diidentifikasi sebagai baik yang lain diidentifikasi sebagai jahat, iklan makanan ringan, surat cinta kepada bintang rock dan seterusnya," katanya. Dia menambahkan: "Ketika Anda mulai menyiarkan dan menarik perhatian, maka harus sangat berhati-hati mengenai gambar yang Anda berikan. Kita mungkin muncul sebagai ancaman bagi mereka". Kehausan akan kontak dengan peradaban asing sudah memiliki sejarah panjang. Wahana AS Pioneer 10 dan 11, diluncurkan pada tahun 1972 dan 1973, berupa replika seorang pria dan wanita telanjang dan simbol posisi bumi dan matahari.
Voyager 1 dan 2, diluncurkan pada tahun 1977 dan sekarang berada di pinggiran luar tata surya, masing-masing membawa disk tembaga phonogram berlapis emas dengan rekaman suara dan gambar di bumi. Tapi akan memakan waktu sekitar 40.000 tahun bagi Voyager 1, berada di tempat terdekat dengan bintang. Tak seorang pun tahu apakah akan ada kehidupan cerdas di sana untuk mengambil kapsul itu. Akibatnya, spektrum elektromagnetik dipilih karena menawarkan saluran yang jauh lebih cepat. Selama 50 tahun terakhir, para penggemar terus berusaha mendengarkan sinyal yang mungkin mengarah ke peradaban lain.(Inilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar