Perusahaan keamanan web Websense mengungkap, serangan malware yang ada saat ini makin banyak dan ganas. Serangan terutama pada tempat kerja. Mengapa? Menurut perusahaan itu, hal ini dipicu karena makin
banyaknya orang menggunakan media sosial. Terdapat 52% organisasi mengalami peningkatan serangan malware akibat hasil langsung dari pegawainya yang menggunakan media sosial. Lebih dari 4.600 praktisi keamanan dan TI di 12 negara berpartisipasi, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Brazil serta Jerman dan semuanya melaporkan mengalami peningkatan serangan malware tertinggi.
Studi yang dilakukan ini bertujuan menentukan apa yang praktisi keamanan dan TI akan lakukan mengenai risiko keamanan terkait penggunaan media sosial. Web sosial dinamis berbeda dari web statis lama. Hasilnya diketahui, butuh pertahanan keamanan TI yang mampu keluar dari ciri khas dan kebijakan tetap teknologi web seperti antivirus dan firewall. Hal ini dikarenakan, meski pertahan semacam itu dibutuhkan, pertahanan itu tidaklah cukup.
Organisasi butuh teknologi keamanan yang mampu menganalisa tautan yang muncul karena jalur tautan saat ini baru dan tak butuh penanda yang bisa dikenali. Lebih lanjut, para pegawai diketahui membuka situs jejaring sosial setidaknya 30 menit tiap harinya. Hasil studi ini juga menunjukkan, 63% pegawai yang menggunakan media sosial dianggap sebagai ancaman yang mungkin terjadi pada tempat kerja dan hanya 29% yang memiliki perlindungan mumpuni melawan ancaman cyber seperti dilaporkan Strait Times. [mor-inilah-modf.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar