Dalam studi terbaru yang dilakukan di Inggris, menemukan ada sekira 16 juta orang yang rentan menjadi korban penipuan di internet. Penyebabnya adalah, mereka menggunakan password yang sama
untuk setiap situs. Para pengguna situs seperti ini sangat berisiko akun bank mereka menjadi sasaran para pelaku kejahatan cyber. Pasalnya, mereka dapat dengan mudah membobol semua akun korban hanya dengan mengetahui satu password saja.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Inggris, ditemukan bahwa 46 persen pengguna internet atau sekira 16 juta orang menggunakan password yang sama untuk sebagian besar akun berbasis web milik. Sedangkan lima persen atau 1,7 juta orang menggunakan password yang sama untuk semua website. Beberapa netter ada yang cukup waspada dengan ancaman penipuan internet. Ada sekira 29 persen pengguna yang menggunakan variasi dari password yang sama. Sebagai contoh, mereka menambahkan angka pada akhir kata password. Demikian keterangan yang dikutip dari Telegraph. "Tanggal lahir, nama anak atau nama ibu digunakan satu dari 10 orang netter. Lainnya, satu dari lima orang netter umumnya menggunakan nama hewan peliharaan sebagai password mereka," kata ahli keamanan identitas Sarah Blaney.
Blaney menyarakan agar pengguna internet menjaga kerahasiaan password mereka. Berdasarkan survei, 40 persen netter umumnya menjaga agar password mereka tidak diketahui orang lain. Namun dua persen lainnya menyebutkan mantan pasangan atau kekasih mereka umumnya masih bisa mengakses akun mereka. "Kita sebaiknya tidak memberitahukan password kepada orang lain dan sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan satu password untuk semua akun," tandasnya. (rah-Rachmatunnisa-modf.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar