telah dilengkapi dengan sebuah microchip yang berisi informasi sang pemilik passport. Passport elektronik didesain untuk meningkatkan keamanan melawan pemalsu identitas dan yang paling penting, terorisme. Di lain pihak, seorang insinyur computer dari Inggris mengatakan bahwa ia telah berhasil menemukan jalan untuk membuat duplikat microchip passport, memodifikasi data, dan selanjutnya membuat identitas palsu. Semuanya dilakukan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit. Penemuan hacking passport ini diungkap oleh majalah Times. Pengujian dilakukan dengan cara dua buah copy passport Inggris ditukar foto aslinya dengan foto Osama Bin Laden dan satu lagi foto pembom bunuh diri. Chip passport kemudian di-hack dan diuji coba dengan software yang sama yang biasa digunakan untuk memvalidasi passport yang digunakan di bandar udara, kedua passport tersebut lolos validasi. Penemuan oleh insiyur komputer asal Inggris ini menohok pemerintahan AS yang mengklaim bahwa passport tersebut kebal di-hack. Beberapa dari 45 negara, termasuk Inggris, menukar kode passport secara manual, tapi para penjahat dapat saja menggunakan passport elektronik palsu dari negara-negara yang tidak menyebar kode kunci, yang nantinya tidak akan lolos deteksi passport control. Tes yang dilakukan oleh majalah Times dipimpin oleh Jeroen van Beek, seorang peneliti keamanan dari universitas Amsterdam.
Rabu, 09 Desember 2009
Passport elektronik mudah di Hack
Passport elektronik seharusnya berlaku sebagai solusi keamanan mumpuni, tapi passport dengan teknologi canggih tersebut ternyata gampang ditaklukkan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit. Passport, yang dimasalahkan oleh AS dan 44 negara lainnya,
telah dilengkapi dengan sebuah microchip yang berisi informasi sang pemilik passport. Passport elektronik didesain untuk meningkatkan keamanan melawan pemalsu identitas dan yang paling penting, terorisme. Di lain pihak, seorang insinyur computer dari Inggris mengatakan bahwa ia telah berhasil menemukan jalan untuk membuat duplikat microchip passport, memodifikasi data, dan selanjutnya membuat identitas palsu. Semuanya dilakukan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit. Penemuan hacking passport ini diungkap oleh majalah Times. Pengujian dilakukan dengan cara dua buah copy passport Inggris ditukar foto aslinya dengan foto Osama Bin Laden dan satu lagi foto pembom bunuh diri. Chip passport kemudian di-hack dan diuji coba dengan software yang sama yang biasa digunakan untuk memvalidasi passport yang digunakan di bandar udara, kedua passport tersebut lolos validasi. Penemuan oleh insiyur komputer asal Inggris ini menohok pemerintahan AS yang mengklaim bahwa passport tersebut kebal di-hack. Beberapa dari 45 negara, termasuk Inggris, menukar kode passport secara manual, tapi para penjahat dapat saja menggunakan passport elektronik palsu dari negara-negara yang tidak menyebar kode kunci, yang nantinya tidak akan lolos deteksi passport control. Tes yang dilakukan oleh majalah Times dipimpin oleh Jeroen van Beek, seorang peneliti keamanan dari universitas Amsterdam.
telah dilengkapi dengan sebuah microchip yang berisi informasi sang pemilik passport. Passport elektronik didesain untuk meningkatkan keamanan melawan pemalsu identitas dan yang paling penting, terorisme. Di lain pihak, seorang insinyur computer dari Inggris mengatakan bahwa ia telah berhasil menemukan jalan untuk membuat duplikat microchip passport, memodifikasi data, dan selanjutnya membuat identitas palsu. Semuanya dilakukan hanya dalam waktu kurang dari 5 menit. Penemuan hacking passport ini diungkap oleh majalah Times. Pengujian dilakukan dengan cara dua buah copy passport Inggris ditukar foto aslinya dengan foto Osama Bin Laden dan satu lagi foto pembom bunuh diri. Chip passport kemudian di-hack dan diuji coba dengan software yang sama yang biasa digunakan untuk memvalidasi passport yang digunakan di bandar udara, kedua passport tersebut lolos validasi. Penemuan oleh insiyur komputer asal Inggris ini menohok pemerintahan AS yang mengklaim bahwa passport tersebut kebal di-hack. Beberapa dari 45 negara, termasuk Inggris, menukar kode passport secara manual, tapi para penjahat dapat saja menggunakan passport elektronik palsu dari negara-negara yang tidak menyebar kode kunci, yang nantinya tidak akan lolos deteksi passport control. Tes yang dilakukan oleh majalah Times dipimpin oleh Jeroen van Beek, seorang peneliti keamanan dari universitas Amsterdam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar