lompatan besar dalam eksplorasi antariksa dan menumbuhkan harapan bagi didirikannya pangkalan permanen di bulan. Data awal dari sebuah eksperimen dramatis di bulan menunjukkan misi berhasil menemukan air di dalam sebuah kawah bulan yang gelap dan permanen, kata NASA dalam penyataannya. “Temuan tersebut membuka babak baru pemahaman kita tentang bulan” lanjut penyataan itu. “Ya, kami benar-benar telah menemukan air dan tidak hanya sedikit namun dalam jumlah yang signifikan” kata Anthony Colaprete, ilmuwan dan peneliti utama untuk misi Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS).
Misi LCROSS berbiaya 79 Juta dolar AS (sekitar Rp 742,6 Miliar). Data tersebut diperoleh setelah NASA bulan lalu mengirimkan sebuah roket dan wahana antariksa untuk membuktikan adanya air di bulan. Roket ditabrakkan ke kawah Cabeus yang berada dekat kutub selatan bulan dengan kecepatan sekitar 9.000 kilometer per jam. Empat menit kemudian menyusul sebuah wahana antariksa yang dilengkapi dengan kamera untuk merekam dampak awal tabrakan. Wahana antariksa itu lah yang kemudian mengirimkan asap besar dari material yang mengepul dari dasar kawah yang telah miliaran tahun tidak tersentuh cahaya matahari. Kami menemukan mungkin sekitar satu lusin ember air di dalam kawah selebar 20-30 meter tersebut. Ini baru hasil awal, kata Colaprete. Kami gembira, tambahnya.
Dia mengatakan, beberapa bukti menunjukkan adanya air baik di sudut tinggi uap maupun semburan debu dari dampak Cebtaur yang dibuat LCROSS. Konsentrasi dan distribusi air serta zat-zat lainnya masih memerlukan analisis lebih lanjut, tetapi aman untuk menyatakan bahwa Cabeus mengandung air, tandas Colaprete. Peter Schultz, profesor ilmu geologi Universitas Brown yang juga menjadi peneliti misi LCROSS, berharap terdapat lebih banyak air yang dapat ditemukan di bulan. Yang sangat menarik adalah kami baru menabrak satu titik, kita Schultz. lni seperti ketika Anda mengebor minyak. Begitu menemukannya di satu tempat, maka ada peluang yang lebih besar Anda menemukan lebih banyak lagi di sekitamya. Sebelumnya, para ilmuwan berteori bahwa bulan secara keseluruhan kering kendati kemungkinan ada es di dasar kawah-kawahnya. Lebih lanjutnya anda bisa mengunjungi website NASA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar