Rabu, 30 Juni 2010

Siapkah Menghadapi Snowmagedon

Sudahkah Anda menyiapkan diri jika zaman es tiba-tiba datang seperti pencuri di malam hari ? Sejarah menunjukkan saat global warming mencapai puncaknya, hanya dalam 72 jam bumi secara tiba-tiba menjadi dingin
dan tertutup es, persis seperti digambarkan film The Day After Tomorrow. Hukum utama dari ilmu kebumian adalah Masa sekarang adalah kunci ke masa lalu dan masa lalu adalah kunci ke masa depan. Hal ini dimaksudkan bahwa apa yang dialami pada masa sekarang, merupakan hasil dari proses di masa lalu.



Dan jika kita mengetahui proses apa saja yang terjadi di masa lalu yang membentuk masa kini, maka kita akan mempunyai sejumlah model berbagai proses di masa lalu yang akan membantu manusia untuk membuka kunci apa yang akan terjadi di masa depan. Jika kita berusaha untuk menyusun, menghubungkan, dan meringkas berbagai data ilmiah, geologi, dan informasi kuno yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu dan potensi kejadian lebih lanjut di masa depan, maka akan diperoleh gambaran yang tidak terlalu menyenangkan.



Data inti es Antartika menunjukkan bahwa zaman es terjadi kira-kira setiap 100.000 tahun dan datangnya tepat seperti jarum jam. Setiap kali akan memasuki zaman es, selalu di tandai dengan global warming, yang ketika mencapai puncak secara drastis akan membawa bumi memasuki zaman es.Zaman es yang terakhir dimulai kurang lebih 105.000 tahun yang lalu, dengan lama sekitar 85.000 tahun. Sejak 20.000 tahun yang lalu, bumi mulai memanas dan es mulai mencair. Sisa dari zaman es masih dapat dilihat di berbagai belahan bumi, terutama di Artik dan Antartika. Pencairan es ini disebabkan karena bumi mulai memanas secara gradual dan sejak 5 tahun terakhir begitu banyak es yang mencair. Baru-baru ini sebongkah gunung es sebesar negara Luxemburg di Antartica runtuh dan mencair. Bukan hanya itu saja, sejak 120 tahun yang lalu, permukaan air laut juga meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pemanaan global memang betul telah terjadi.



Namun hal yang sering diabaikan adalah kenyataan di masa lalu, di mana setiap terjadi global warming selalu diikuti dengan kembalinya zaman es. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika global warming yang kita alami sekarang adalah tanda dari berakhirnya zaman inter-glacial dan kita harus bersiap-siap masuk kembali ke zaman es. Ironisnya, dunia saat ini meributkan apa yang akan terjadi dengan global warming dan berbagai protokol serta aturan dikeluarkan untuk mengantisipasi jika bumi semakin panas. Hal yang dilupakan, adalah sejarah di masa lalu selalu menunjukkan bahwa puncak dari global warming akan diikuti dengan kembalinya zaman es.


Beberapa indikasi ke arah itu sudah nampak dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Laut di China Selatan tiba-tiba membuat banyak kapal laut tidak berdaya karena tertutup es. Kota Perth mendadak lumpuh karena hanya dalam waktu 11 jam turun hujan es yang menghancurkan 150.000 rumah dan membuat rumah sakit di sana penuh dengan korban. Presiden Obama pun mengatakan bahwa yang terjadi bukan armagedon tetapi snowmagedon, ketika AS mengalami badai salju yang luar biasa besar dan dingin, sehingga membatalkan perjalanannya ke luar negeri. Jika dihubungkan dengan tidurnya sunspot, tidak berlebihan jika dalam 2 tahun ini kita akan melihat musim panas di Eropa dan Amerika akan menjadi lebih dingin dibanding tahun-tahun sebelumnya. Snowmagedon kelihatannya sedang bersembunyi untuk menyergap mangsanya yang sedang tidur. Bersiaplah.


(Richard Claproth adalah lulusan geologi ITB dan pakar ilmu bumi bergelar Ph.D dari University of Wollongong Australia. Pria yang menilai sains dan spiritualitas bisa selaras ini, juga penerima beasiswa dari UNESCO di International Institute for Research in Geothermal Science Pisa Italia.-modf.)

Selasa, 29 Juni 2010

Kemarau atau Hujan ?

Saat ini, Indonesia dipengaruhi osilasi hangat yang lemah hingga akhir 2010, disusul osilasi dingin, seperti ditunjukkan nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang cenderung positif.
Jika osilasi dingin benar terjadi dan berkoalisi dengan osilasi Madden-Julian, pada musim kemarau 2011 pun kita akan menjumpai hujan berlebihan. Anomali hujan Mei lalu diindikasikan sebagai hasil osilasi Madden-Julian dan kemungkinan juga dipengaruhi kemelemahan aktivitas matahari yang bahkan menimbulkan peristiwa snowmageddon.



Faktor cuaca semacam itu harus diantisipasi, mengingat koalisi tersebut tak bisa dipandang enteng. Perlu antisipasi komprehensif sejak dini, selain prakiraan yang lebih mendekati realitas. Cukup menarik bahwa masyarakat Jawa tempo dulu telah memasukkan unsur prakiraan osilasi dan dipole ke dalam pranata mangsa yang tercakup dalam sistem kalender Jawa Islam, meski secara tidak langsung.



Dengan siklus 8 tahunan (sewindu) dan berawal secara Asapon, petani kita telah memprakirakan tahun ini (yang tergolong ke dalam tahun Dal) cenderung lebih basah ketimbang tahun sebelumnya, sehingga lebih disarankan menanam padi daripada palawija. Kearifan lokal itulah yang dibutuhkan, selain data untuk prakiraan memang harus dipertajam sesuai dengan pekembangan zaman. (Muh Ma’rufin Sudibyo-modf.)

Senin, 28 Juni 2010

Kemarau, tapi Hujan Berlebihan

Mei 2010 menjadi salah satu bulan terbasah, khususnya di Jawa. Hampir setiap hari hujan turun. Beberapa berintensitas cukup tinggi, sehingga menimbulkan banjir dan longsor. Bencana itu hampir merata di
Pulau Jawa, dari Pacitan, Madiun, Pati, Cilacap, sampai Kebumen. Banjir di Kebumen, Sabtu 29 Mei 2010, bahkan berkualifikasi banjir banding. Itu ditandai hujan sangat deras berintensitas 115 mm atau setara jumlah hujan normal untuk keseluruhan Mei menurut catatan BMKG selama 30 tahun terakhir. Sejumlah dampak ikutan dengan potensi kerugian miliaran rupiah pun membayang, dari kepusoan lahan pertanian akibat rendaman air hingga ketersendatan aktivitas industri genting akibat kekurangan sinar matahari.


Curah hujan tinggi itu merupakan anomali, mengingat secara teknis sudah memasuki musim kemarau sejak April 2010. Data astronomis menunjukkan, sejak 21 Maret 2010 pukul 00:34 deklinasi matahari bernilai positif. Matahari sudah berada di utara garis ekuator dalam gerak semu tahunan. Observasi pun menunjukkan, rasi bintang Gubug Penceng/Pari (Crux) sudah terlihat di langit selatan sesudah matahari terbenam. Demikian pula segi tiga musim panas, yakni segi tiga khayali yang bersudut bintang terang seperti Vega (rasi Lyra), Altair (rasi Aquilla), dan Deneb (rasi Cygnus). Ketika hal itu terpenuhi, umumnya sebagian besar wilayah Indonesia akan menjalani musim kemarau. Namun kenyataan tak sesederhana itu.

Tiga Faktor Cuaca

Posisi unik Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera membuat cuaca di negeri ini sangat dipengaruhi dinamika antarbenua dan antarsamudera. Dinamika antarbenua menghasilkan sistem angin muson yang bertiup dari Asia menuju Australia atau sebaliknya, yang berganti arah secara periodik setiap enam bulan sekali sehingga menciptakan musim hujan dan kemarau. Dinamika antarsamudera menghasilkan tiga faktor cuaca nonperiodik: osilasi selatan di Samudera Pasifik, dipole mode di Samudera Hindia, dan osilasi Madden-Julian antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ketiga faktor cuaca itulah yang selama ini bertanggung jawab atas anomali cuaca di Indonesia. Itu baru bisa diungkap dalam setengah abad terakhir seiring dengan penempatan satelit pengamat cuaca dan oseanografi di orbitnya, seperti satelit TOPEX/Poseidon. Osilasi selatan merupakan fenomena atmosferik dan oseanik terintegrasi di Samudera Pasifik sebagai hasil interaksi tekanan udara regional, embusan angin pasat, dan suhu air laut permukaan. Dalam kondisi normal, suhu perairan tropis Pasifik barat (di dekat Indonesia) minimal 0,5 derajat C lebih hangat dan berelevasi 0,5 m lebih tinggi ketimbang perairan tropis Pasifik timur (di dekat Amerika Latin).


Itu membuat aliran udara di atas Indonesia mengalami konveksi naik, yang menjadikan Indonesia sebagai pusat pembentukan awan hujan terbesar di bumi. Namun dalam osilasi hangat (El-Nino), kondisi itu bertolak belakang sehingga udara di atas Indonesia justru mengalami konveksi turun. Akibatnya, kelembaban udara turun drastis dan tak memungkinkan terbentuk awan hujan sehingga terjadilah kekeringan. Sementara, pada osilasi dingin (La-Nina atau anti El-Nino), keadaan mirip kondisi normal tetapi berlebih. Akibatnya, kelembaban udara Indonesia sangat tinggi sehingga potensi turun hujan sangat besar. Adapun dipole mode merupakan fenomena mirip osilasi selatan yang berlangsung di Samudera Hindia. Dipole mode positif terjadi ketika perairan tropis Hindia Barat (berdekatan dengan Afrika) lebih hangat ketimbang perairan tropis Hindia Timur (dekat Indonesia) sehingga banyak terbentuk awan hujan di Indonesia. Dipole mode negatif sebaliknya, sehingga banyak terbentuk awan hujan di atas Indonesia.


Berbeda dari osilasi selatan yang telah diselidiki sejak seabad silam, dipole mode baru diketahui para ilmuwan pada 1999 seiring dengan ketersediaan data satelit cuaca dan oseanografik kawasan Samudera Hindia. Namun baik osilasi selatan maupun dipole mode diindikasikan telah berlangsung sejak awal kala Holosen (10.000 tahun silam). Jika osilasi selatan berulang setiap 2-7 tahun sekali dengan durasi 9-24 bulan dan rata-rata terjadi 4 dipole positif dan negatif berdurasi 6 bulan untuk setiap kurun waktu 30 tahun, osilasi Madden-Julian bertolak belakang. Osilasi itu adalah gerakan awan hujan berskala besar yang anomalik di daerah tropis dari barat ke timur, yang diawali dari Samudera Hindia bagian barat, melintasi Indonesia dan Samudera Pasifik hingga berakhir di Samudera Atlantik, untuk kemudian muncul lagi di Samudera Hindia.


 Osilasi itu berulang setiap 30-60 hari sekali dengan durasi hanya 2-4 minggu, namun mampu menurunkan hujan sangat deras. Susahnya, osilasi itu hanya bisa dilacak sensor inframerah satelit cuaca di orbit geostasioner (ketinggian 35.880 km dari permukaan laut) tanpa bisa didukung data oseanografi dari instrumen di lautan. Ketiga faktor cuaca ekstrem itu tidak jarang berkoalisi, sehingga menimbulkan dampak berganda. Kekeringan panjang pada tahun 1997/1998, misalnya, disebabkan oleh koalisi osilasi hangat yang kuat dan dipole mode positif yang tak kalah kuat, yang membuat kelembaban udara Indonesia turun tajam sehingga beberapa tempat bahkan tak mengalami hujan selama 11 bulan. Kepusoan lahan pertanian dan kebakaran hutan berskala luas (yang dipicu manusia) menambah panjang instabilitas nasional yang akhirnya berujung pada ambruknya Orde Baru. Pada masa silam, hal yang sama menghancurkan sistem pengairan rumit bangsa Khmer pada abad ke-5. Penelitian Grove (1998) menggambarkan, betapa osilasi hangat nan kuat selama empat tahun penuh (1789-1793) berdampak global terhadap kelangkaan pangan massal dan menjadi salah satu pemantik Revolusi Prancis. ( Muh Ma’rufin Sudibyo-modf.)

Minggu, 27 Juni 2010

Melindungi Anak di Era Digital

Maraknya kasus penculikan anak, pedofilia melalui internet dan peredaran konten porno yang sulit dibendung, membuat para orangtua khawatir membiarkan putra-putrinya mengakses internet. Namun cara yang bijak untuk mengatasi hal ini bukan dengan
melarang anak-anak mengakses internet, melainkan mencari cara lain untuk melindungi mereka dari bahaya internet. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak Artist Merdeka Sirait.


"Teknologi tak bisa dihambat, tapi harus ada cara lain untuk melindungi anak-anak dari bahaya internet. Salah satunya berawal dari keluarga. Arist juga memberikan kiat melindungi anak-anak dari bahaya internet di era digital. Kiat yang pertama, orang tua sebaiknya jangan menerapkan budaya larangan. "Ini harus diubah, orang tua harus bisa jadi tempat curhat anak," kata Arist. Seperti kita ketahui, selama ini umumnya orang tua sering menerapkan pendidikan atas nama disiplin. Kiat yang kedua, menurut Arist orang tua harus lebih partisipatif. Jika selama ini masukan-masukan sering berasal dari orang tua, sekarang anak-anak harus diberi kesempatan untuk berpendapat agar suasana rumah menjadi lebih demokratis.


Yang terakhir, rumah harus menjadi tempat yang nyaman agar anak tidak sering meluangkan waktu dan curhat di Facebook. Arist juga menambahkan, jika anak bermain internet di rumah, hendaknya orangtua menempatkan perangkat internet di tempat terbuka. "Kalau perlu buat jadwal untuk bermain internet dan dampingi anak dalam bermain internet. Jangan melarang tapi beri pengertian," tandas Arist. (rah-Stefanus Yugo Hindarto-modf.)

Jumat, 25 Juni 2010

Gerhana Bulan Parsial Hari Ini

Gerhana bulan parsial (setengah) akan terjadi pada Sabtu, 26 Juni 2010 (Hari Ini) yang dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia dari pukul 17.15 hingga 20.00 WIB. "Gerhana bulan akan mencapai
titik parsial pada pukul 18.40 WIB. Bulan sendiri akan terbit sekitar pukul 17.40 WIB sehingga saat terbit sudah terjadi gerhana," ujar Kepala Observatorium Boscha Hakim Malasan ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat Kemarin.


Ia mengatakan, gerhana bulan parsial ini akan berlangsung sekitar dua jam dengan titik maksimal 50 % bulan tertutup bayangan bumi pada pukul 18.40 WIB. "Bayangan bumi berangsur-angsur meninggalkan bulan pada pukul 20.00 WIB," katanya. Jika cuaca dalam keadaan cerah maka masyarakat dapat melihat dengan jelas gerhana bulan parsial ini.


Gerhana bulan parsial, kata Hakim, akan terjadi di ufuk timur bumi. "Kalau dilihat dengan mata telanjang di ufuk timur," katanya. Meskipun tidak sesering gerhana matahari namun peristiwa gerhana bulan parsial termasuk peristiwa langka di Indonesia.


Ia menambahkan, tahun ini gerhana bulan parsial hanya terjadi dua kali, yakni pada 26 Juni 2010 dan 21 Desember 2010. "Perputaran atau siklusnya 18 tahun sekali, untuk tahun ini hanya negara yang garis lintangnya sama dengan Indonesia dapat melihat gerhana ini," kata Hakim. (Ant/ICH-MetroTv-modf.)


Kamis, 24 Juni 2010

Data Internet Bakal Capai 8.000 Petabytes

Trafik lalu lintas data internet bergerak yang berasal dari PC modem dan routers diprediksi akan meningkat dari 2.000 petabyte menjadi 8.0000 petabytes pada tahun 2014. "Saat ini, untuk trafik data internet mobile
yang disumbangkan dari modem dan router masih paling tinggi dikuasai di Eropa Barat. Namun pada tahun 2014 kami berharap kawasan Asia Pasifik, akan menyusul Eropa Barat sebagai sumber trafik data internet bergerak ini," tukas peneliti dari ABI Research Jeff Orr, kepada TG Daily.


"Kontribusi terbesar untuk kebutuhan internet mobile memang masih berasal dari modem USB. Mengakses internet secara umum paling besar digunakan oleh masyarakat di komputer, baru kemudian disusul menonton video streaming dan TV streaming," tambahnya. Ditambahkan oleh Jeff, saat ini apllikasi telepon berbasis internet atau yang dikenal VoIP memberikan kontribusi yang relatif kecil untuk penggunaan internet secara keseluruhan. Ini lebih disebabkan, karena pembatasan layanan operator itu sendiri.


Dia juga menambahkan bahwa perangkat seperti modem dan router saat ini menjadi salah satu penyebab utama lalu lintas data mobile semakin sibuk. "Ini bukan smartphone, atau komputer dengan radio serbaguna, ini merupakan produk modem yang benar-benar mengarahkan lalu lintas data di jaringan selular di dunia," tandasnya. (tyo-Susetyo Dwi Prihadi-modf.)

Rabu, 23 Juni 2010

Sensor Internet yang dilakukan Australia ditentang AS

Negara adidaya Amerika Serikat tak berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk yang menjadi sasarannya kali ini adalah, sekutunya Australia. AS terpaksa berkomentar terkait dengan rencana Australia
yang akan menerapkan sensor internet di negaranya. Seperti diketahui, Australia tengah menggodok kebijakan untuk mengatur akses internet bagi warganya. Sehingga nantinya, pengguna internet di Australia hanya bisa mengakses situs-situs yang telah lolos proses penyaringan.


Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, mereka menyatakan telah menghubungi pihak Australia untuk berdiskusi soal filter itu. Sayangnya tidak disebutkan detail topik diskusi tersebut dan kesimpulan yang diambil dua negara besar itu. Demikian yang dilansir melalui Sydney Morning Herald. Konsultan IT Jim Giles menyebut kebijakan ini dilakukan untuk melindungi warga Australia dari pengaruh buruk internet, terutama memproteksi pengguna internet cilik dari konten-konton porno dan kekerasan.


Langkah seperti ini tak hanya dilakukan Australia. Arus informasi yang sangat pesat melalui internet memancing kekhawatiran akan konten-konten tidak pantas yang bisa meracuni penggunanya. Dengan cepat rencana ini mendapatkan pro dan kontra ditengah masyarakat. Banyak yang mendukung dan ada pula yang menentang kebijakan ini. Mereka yang keberatan khawatir negara mereka akan menjelma menjadi negara dengan peraturan berinternet yang sangat ketat seperti di China. Mereka menilai peraturan semacam ini membatasi kebebasan di dunia maya. (tyo-Susetyo Dwi Prihadi-modf.)

Selasa, 22 Juni 2010

Larangan Fitur Komentar di China

sekali lagi, memperketat kebijakan di dunia maya. Setelah menutup sejumlah situs yang dianggap mempromosikan kekerasan, pornografi, dan isu politik, kini China akan melarang komentar-komentar di situs berita atau jejaring sosial.
Langkah ini dilakukan China untuk memonitor penggunaan internet demi alasan keamanan dalam negeri. Direktur State Council Information Office China, Wang Chen mengatakan, seringkali komentar-komentar di sejumlah portal tak dilengkapi dengan identitas asli, bahkan bisa dikatakan anonim.



"Sejumlah situs berita dan portal bisnis menyatakan akan patuh pada aturan larangan komentar, terutama yang anonim," kata Wang Chen seperti dilansir Big News Network. Hingga saat ini China, kata Wang, telah menangkap sekira 5.510 orang yang diduga melanggar sejumlah aturan mengenai internet. Jumlah tersebut didapat selama setahun. Kendati mengalami tekanan dengan peraturan dan sensor yang begitu ketat dari pemerintahannya, toh tidak membuat pengguna internet di China menurun. Malahan, warga negara tersebut semakin melek internet.


Berdasarkan data, jumlah pengguna internet di negeri Tirai Bambu itu telah melampaui 400 juta dan menyumbang hampir sepertiga dari penduduk negara itu. Sementara itu pengguna yang mengakses internet dengan ponsel mengalami kestabilan dengan jumlah pengguna mencapai 233.000.000. Populasi online China telah mengubah warganya, Internet telah menjadi forum bagi warga negara untuk mengekspresikan pendapat mereka. (ugo-Stefanus Yugo Hindarto-modf.)

Senin, 21 Juni 2010

Alasan Mengapa Mengunduh Ilegal

Aksi ilegal download kian hari kian marak. Industri musik, film dan konten mulai meneriakkan kampanye penghentian ilegal download di dunia maya. Sebenarnya apa yang menyebabkan orang lebih memilih untuk mengunduh secara
ilegal? Menurut survei CoreData terhadap sekira 7.000 orang, ada berbagai macam alasan untuk mendownload selain persoalan harga. Selain itu, survei juga menemukan bahwa orang sebenarnya mau untuk membayar setiap file yang diunduh jika harganya sesuai.



Seperti dilansir News.com.au, sejumlah kategori yang paling sering diunduh di antaranya, serial TV, film dan musik. "Sepanjang 12 bulan terakhir, 86,8 % orang mengaku sangat rutin melakukan pengunduhan secara ilegal, terutama untuk acara televisi" tulis CoreData. Alasan utama orang mengunduh acara Televisi karena jika seseorang menonton di televisi waktunya terlalu lama, selain itu bila unduhan acara televisi tak diganggu dengan iklan sehingga hanya acara saja. Dan tentu saja, bila mengunduh tayangan televisi, seseorang bisa menontonnya kapan saja atau dengan kata lain bisa diputar kapan saja. Alasan lainnya, adalah mereka ingin berbagi dengan teman mengenai sebuah tayangan televisi.


Ketika responden ditanya tentang harga yang cocok untuk sebuah tayangan televisi, responden menjawab harga yang cocok adalah USD 1 per episode. Sedangkan sebanyak 33,6 % responden menginginkan unduhan sebaiknya gratis. Sementara untuk kategori film, alasan orang mengunduh di antaranya karena pergi ke bioskop dinilai terlalu mahal. Faktor perkembangan teknologi pun mendorong seseorang untuk melakukan aksi unduh ilegal. Responden menyatakan, film-film lawas tak mendukung teknologi DVD atau Blu-Ray sehingga mereka harus melakukan aksi ilegal. (ugo-modf.)

Minggu, 20 Juni 2010

Tahun ini diprediksi tidak ada kemarau

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara (Bandara) Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memprediksi tak ada kemarau tahun 2010 ini.
"Tahun 2010 ini kemungkinan tidak terjadi musim kemarau. Sebab dari catatan BMKG, siklus kemarau di wilayah Kotawaringin Timur terjadi setiap lima tahun sekali," kata Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni, di Sampit. Dikatakannya, kalau dilihat dari kondisi cuaca selama ini memang ada kemungkinan besar untuk tidak terjadi kemarau dan musim kemarau terakhir terjadi di Kotawaringin Timur pada 2007 lalu.



Menurut Warni, selama Mei hingga memasuki pekan kedua Juni 2010, curah hujan di wilayah Kotawaringin Timur tergolong normal dan diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan. Masyarakat harus tetap waspada, katanya, terutama saat terjadi gumpalan awan hitam, hindari berada ditempat yang lapang karena setiap hujan yang turun selalu disertai oleh sambaran petir.  "Selain disertai petir, hujan juga disertai oleh tiupan angin yang cukup kencang dengan kecepatan 3 hingga 6 knot, kondisi ini juga patut diwaspadai," katanya.



Pada Juni ini, intensitas hujan akan terus berlangsung dengan perkiraan di atas normal antara 158 hingga 214 milimeter.  Warni mengungkapkan, catatan BMKG Bandara Haji Asan Sampit menyebutkan, selama 10 hari pada bulan ini, telah turun hujan yang rata-rata kurang dari 60 milimeter per harinya. "Dengan kondisi seperti ini biasanya akan menguntungkan para petani di Kotawaringin Timur karena ketersediaan air sangat cukup," terangnya. Sedangkan untuk gelombang laut di perairan laut jawa, sekarang ketinggian gelombangnya mencapai 0,75 meter hingga 1,50 meter di selat Makasar 0,50 meter hingga 1,50 meter, kondisi ini sangat aman bagi nelayan dan kapal kecil lainnya. Kapal barang dan nelayan perlu waspada saat berlayar di sekitar laut pasifik, sebab saat ini ketinggian gelombang di perairan itu mencapai 2,5 meter hingga 3,5 meter. (Ant-TvOne-modf.)

Jumat, 18 Juni 2010

Big Bang LHC (Large Hadron Collider)

Ilmuwan yang menjalankan benturan partikel Big Bang di CERN akan memecahkan misteri penyebab materi memiliki massa selama dalam proyek dua tahun hingga 2011. James Gillies mengatakan bahwa
perburuan panjang partikel Higgs Boson yang sukar diperoleh akan didapat dalam eksperimen setelah mesin terbesar dan termahal di dunia tersebut dinyalakan pada bulan Februari kemarin.


Peter Higgs mengatakan tiga dekade lalu bagaimana cara materi bergabung menjadi satu, dan menciptakan alam semesta dan segala yang ada di dalamnya. Operasi 18-24 bulan mesin Large Hadron Collider (LHC) di Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) yang akan memberikan banyak informasi. Setelah persiapan panjang, LHC akan dinyalakan kembali ke level energi tertinggi. “Mungkin saja intensitas tertinggi dibutuhkan untuk menangkap materi tersebut,” ujar Gillies.





 LHC pertama kali dinyalakan pada bulan September 2008 tetapi harus dimatikan setelah ledakan besar pada km 27 di dalam terowongan melingkar yang berada jauh di bawah tanah. Fokus LHC adalah benturan partikel yang bergerak berlawanan dengan energi tinggi. Miliaran benturan masing-masing menciptakan kondisi yang menciptakan fraksi per menit dalam tiap detik setelah proses Big Bang ketika alam semesta bermula 13,7 miliar tahun lalu. Hal tersebut akan memproduksi data yang akan direkam dan dianalisis oleh 10 ribu ilmuwan di CERN dan seluruh dunia.



Material dimuntahkan keluar oleh ledakan kuno yang secara kebetulan menghasilkan bintang, planet dan kehidupan di Bumi. Tetapi teori Higgs mengatakan bahwa hal tersebut mungkin terjadi jika sesuatu seperti Boson membawa material bersama dan memberikan massa atau bobotnya. LHC sempat dijalankan selama dua bulan dan memperlihatkan gabungan ledakan di dalam saluran terowongan tersebut dalam kekuatan energi 2,36 tera-elektron-volt (TeV), tertinggi yang pernah dicapai.





Langkah berikutnya dalam jangka panjang telah diputuskan dalam pertemuan fisikawan di CERN yang dihadiri oleh insinyur dan manajer di Charmonix Prancis. Gilies mengatakan bahwa gabungan energi akan dinyalakan secara bertahap hingga mencapai 7 TeV.




Tahun 2011 nanti mesin akan diistirahatkan selama 12 bulan agar para insinyur dapat mempersiapkan terowongan dan peralatan yang lebih besar untuk gabungan ledakan hingga 14 TeV yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2013.[ito-modf.]